Pemprov Tandatangani Terbentuknya Ekosistem Pisang Cavendish di Sulbar

09 June 2024 01:17
Pemprov Tandatangani Terbentuknya Ekosistem Pisang Cavendish di Sulbar
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin lakukan penandatanganan MoU dengan Komisaris Utama PT Cipta Aghri Pratama, Chandra untuk pengembangan budidaya tanaman pisang cavendish di gedung Graha Sandeq Pemprov Sulbar, Kabupaten Mamuju. (Trans89.com)
.

MAMUJU, TRANS89.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) memperlihatkan kepeduliannya pada produk pertanian, peternakan, dan perikanan dengan menghadirkan investor akan menandai lahirnya ekosistem bisnis bagi petani pada pisang cavendish.

 

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini sebagai wujud pembuktian program gerakan menanam pisang cavendish digalakan Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, dimana ekosistem pisang cavendish terbentuk sebab telah siap dari hulu hingga hilir.

Pemprov Sulbar dan PT Cipta Agri Pratama (CAP) melakukan penandatanganan kesepakatan (MoU) bersama pengembangan budidaya tanaman pangan, pertanian, peternakan dan perikanan di gedung Graha Sandeq Pemprov Sulbar, Kabupaten Mamuju, Sabtu (8/6/2024).

 

Penandatanganan kesepakatan bersama dihadiri langsung Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin bersama Komisaris Utama PT Cipta Aghri Pratama, Chandra.

 

Hadir pimpinan Bank Indonesia (BI) Sulbar, Kepala BPS Sulbar, Dandim Mamuju, perwakilan DPRD Sulbar dan DPRD kabupaten serta OPD Pemprov Sulawesi Barat, sejumlah perbankan yang akan menyediakan KUR (kredit usaha rakyat) khusus bagi petani pisang cavendish.

 

Pj Bahtiar mengatakan, penandatanganan kesepakatan bersama yang dilakukan Pemprov Sulbar dengan PT CAP merupakan upaya pengembangan komoditi tanaman pangan, pertanian, peternakan dan perikanan.

 

“Ini adalah salah satu upaya saya sebagai Pj Gubernur Sulbar bagaimana komoditi-komoditi kita hasilkan pada tiga sektor ini ke depan harus kita dorong untuk benar-benar bisa memberi nilai tambah baru dan besar bagi masyarakat,” kata Bahtiar dalam keterangannya.

 

Apalagi, kata Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini, Sulbar cukup kaya akan sumber daya alam (SDA) dimiliki, seperti tanah yang subur.

 

“Sudah ada seperti peternaka, pertaniannya sudah ada, perkebunannya sudah ada, dan perikanannya sudah ada,” katanya.

 

Menurutnya, tugas pemerintah saat ini adalah bagaimana mengembangkan sejumlah komoditi unggulan untuk menunjang peningkatan penghasilan masyarakat.

 

“Bagaimana menambah penghasilan di masyarakat, jadi yang sudah ada ini kita tambah, karena kalau tidak kita tambah, produksinya tidak akan bertambah,” tutur Bahtiar.

 

Sementara Komisaris PT CAP, Chandra menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan dua juta bibit pisang cavendish untuk Sulbar.

 

“Kita sudah siapkan dua juta bibit. Kalau bisa, lebih dari itu kita siapkan,” jelasnya.

 

Chandra mengemukakan, bibit pisang cavendish sebanyak dua juta itu untuk lahan seluar 1.000 hektare (ha), dan itu merupakan langkah awal untuk pengembangan pisang di Sulbar.

 

“Bibitnya ada dari Philipina, ada dari Lampung, dan kita ada pembibitan juga, sisa pembibitan kita di Sulawesi Selatan (Sulsel),” imbuhnya. (Adhy/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya