Jajaran Pemprov Sulawesi Barat Kunjungi Sentra Pembibitan Pisang di Bone Untuk Diaplikasikan di Sulbar

26 May 2024 00:45
Jajaran Pemprov Sulawesi Barat Kunjungi Sentra Pembibitan Pisang di Bone Untuk Diaplikasikan di Sulbar
.

BONE, TRANS.COM – Mengisi akhir pekan ini, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) mendatangi sentra pembibitan pisang cavendish di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (25/5/2024).

 

Seperti diketahui saat ini terdapat sekitar 200 hektar (Ha) lahan perkebunan pisang cavendish di Kabupaten Bone yang perkembangannya telah berbuah sejak April 2024.

 

Dalam kunjungan OPD, nampak pula hadir Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Sekprov Sulbar Muhammad Idris serta Kepala dinas terkait lainnya.

 

Selain ke sentra pembibitan pisang cavendish, mereka juga melihat langsung pembibitan pisang cabendish dan nanas madu di Kampung Batu Gading, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone.

 

Bahtiar mengajak aparat pemerintahannya melihat komoditi pisang yang kelak dapat menjadi potensi untuk dikembangkan di Sulbar, apalagi pasarnya sudah jelas dan Sulbar termasuk salah satu daerah penghasil pisang di Indonesia.

 

“Lidahnya orang Indonesia tu adalah pisang. Kedua pepaya, ketiga jeruk, keempat mangga. Masalahnya barangnya terbatas. Pisang di Indonesia dari Aceh hingga Papua baru bisa terpenuhi 35 persen dan 65 negara minta pisang,” terang Bahtiar dalam keterangannya.

 

Menurutnya, paling laris dan mahal itu pisang Cavendish, dan di Indomaret itu kita dapat membelinya seharga Rp27 ribu per 3 biji.

 

Maka dari itu, Bahtiar mengajak jajaran Pemprov Sulbar untuk mempelajari dan melihat langsung bagaimana proses pembibitan dan penanaman pisang cavendish di Kabupaten Bone yang pernah dirintisnya saat menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan.

 

Saat ini pohon pisang tersebut telah berbuah dan rencananya akan panen perdana pada bulan Juli 2024.

 

Di Sulawesi Selatan sendiri telah terbentuk ekosistem bisnis pisang cavendish telah dirintis Bahtiar Baharuddin.

 

Untuk pemasarannya, Pemprov Sulsel telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan raja buah Great Giant Foods (GGF) pada Maret 2024.

 

Sebelumnya, Pemprov Sulsel bersama PT Yas Exports International (YEI) juga telah melakukan penandatanganan kerja sama (MoU) tentang pembelian hasil budidaya pisang cavendish di Kantor Gubernur Sulsel pada Senin, 27 November 2023 lalu, dimana ekosistem tersebut dirintis Pj Bahtiar.

 

Sementara Sekprov Sulbar, Muhammad Idris berterima kasih atas fasilitasi Pj Bahtiar telah membuka peluang ekonomi bagi Sulbar.

 

“Kita akhirnya mendapatkan pembelajaran langsung di tempat pengelolaan pisang,” kata Idris.

 

Dari studi ke Bone ini, kata Idris, memang perlu membangun ekosistem yang baik dari pengelolaan pisang dan berharap agar Pj Bahtiar kembali merintis di Sulbar khususnya di Kabupaten Majene, sebab salah satu hasil pertanian di Sulbar adalah jenis tanaman pisang.

 

“Jadi bagaimana keterlibatan pimpinan dalam mendorong supaya masyarakat bisa menjadi bagian yang ikut terlibat dalam industri pengelolaan pisang,” katanya.

 

Idris berkomitmen akan menjemput peluang budidaya pisang di Sulbar, apalagi tanah di Sulbar memiliki Ph (potential of hidrogen) yang lebih baik, sehingga akan lebih berpotensi.

 

Untuk itu pekan depan, lanjut Idris, akan mulai bergerak melakukan pemetaan lokasi yang cocok untuk pengelolaan pisang.

 

“Terima kasih Gubernur Sulbar atas pembelajaran manfaatnya luar biasa ini,” tambahnya. (Adhy/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya