Konflik Dualisme Arema, Aremania Aksi Depan Balaikota Malang

18 November 2020 01:01
Konflik Dualisme Arema, Aremania Aksi Depan Balaikota Malang
Ribuan massa Aremania tergabung di Make Malang Great Again unjuk rasa depan Balaikota Malang Jalan Tugu Kota Malang, Jatim. (Adhitya/Trans89.com)
.

MALANG, TRANS89.COM – Ribuan massa Aremania tergabung di Make Malang Great Again (bikin Malang hebat lagi) dipimpin Vandy Wijaya unjuk rasa depan Balaikota Malang Jalan Tugu Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), Senin (16/11/2020).

Massa aksi membawa spanduk dan poster, bertuliskan, save Yayasan Arema, Singo Edan Arema 11 Agustus 1987, revolution satu Arema benar dan bermartabat, Umak dimana, Yayasan. Make Malang gold amer, Umak ayas hebak utas, harta tahta dan Arema, satu club satu Arema, 1 Arema 1 Aremania, tuntaskan. Bahasa persatuan memang bahasa menakutkan bagi setan, selamatkan Yayasa Arema 11 Agustus 1987. Berhenti aku mati berharap hanyalah mimpi.

Orasi Vandy Wijaya mengatakan, konflik dualisme Persatuan Sepakbola (PS) Arema telah merusak pikiran, hati, jiwa, persaudaraan dan mencoreng nama baik masyarakat Malang Raya khususnya Aremania dan Aremanita dipentas panggung sepakbola Indonesia.

“Tolong pertimbangkan ketidakjelasan kapan konflik ini akan berakhir, kami Aremania dan Aremanita meminta diadakan temu muka, mediasi dan diskusi dengan organ Yayasan Arema dengan perwakilan Aremania,” kata Vandy.

Ia meminta organ Yayasan Arema turun temui Aremania dan bermediasi damai untuk kejelasan konflik dualisme Arema di Indonesia.

“Kami meminta siapapun instansi di pemerintahan untuk memfasilitasi membantu memanggil dan mendatangkan organ Yayasan Arema bertemu dengan Aremania dan Aremanita,” pinta Vandy.

Menurut dia, Arema adalah warisan yang kita miliki dan Arema didirikan oleh almarhum Brigjen Acub Zaendal untuk menyatukan semua kita semua sebagai suporter dengan massa yang besar dan tersebar seluruh Indonesia bahkan ada juga yang ada di luar negeri.

“Sekali lagi kami meminta organ Yayasan Arema turun temui kami Aremania dan Aremanita agar perpecahan dalam Arema segera terselesaikan,” tutur Vandy.

Dirinya menuntut organ Yayasan Arema turun membenahi Yayasan Arema dan menyelesaikan konflik dualisme Arema.

“Menuntut organ Yayasan Arema turun melakukan mediasi dengan Aremania,” ujar Vandy.

Perwakilan massa aksi dipimpin Vandy Wijata diterima Walikota Malang Sutiaji, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Djarwoko, Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Kartika, dan Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata diruang kantor DPRD Kota Malang.

Perwakilan Aremania dan Aremanita, Vandy Wijaya menyatakan, kami ingin disatukan kembali yaitu Aremania, apabila dibiarkan nantinya akan membesar perpecahan dalam Arema.

“Semua bermuara pada Yayasan (Arema), bukan PT (Arema) permasalahannya. Dulu banyak geng, dan geng dapat dipersatukan menjadi satu menjadi Arema. Kami tidak ingin generasi penerus kita nantinya kembali menjadi geng-geng seperti dulu yang suka tawuran,” kata Vandy.

Ia berharap, Pemda (Kota Malang) dapat mendengar keluh kesah dari warga Aremania dan Aremanita, apabila terus terjadi perpecahan maka nantinya akan dapat menggangu stabilitas di Malang.

“Sakitnya Arema terlalu lama, akankah dibiarkan terus menerus. Kami tidak ingin dipermalukan sebagai Aremania dan Aremanita,” ujar Vandy.

Ia menyebutkan, Aremania pernah turun ke jalan aksi, ini adalah aksi kami yang ke 2 dan dulu kami turun jalan terkait adanya pembekuan sepakbola nasional terhadap Arema.

“Kami ingin meminta bantuan dari bapak-bapak sekalian sebagai pemangku pemimpin daerah, agar dapat dan bisa menghadirkan Yayasan Arema dan mau menemui para Aremania dan Aremanita ataupun perwakilan dari kami,” sebut Vandy.

Dirinya juga menginginkan 1 Arema bukan Arema FC dan bukan Arema Indonesia akan tetapi 1 Arema.

“Untuk Bapak Kapolresta Malang Kota, kami ingin tahu siapa pelaku pembakaran bendera kedamaian Arema yang kita pasang di jembatan penyeberangan dekat Masjid Sabilillah,” ujar Vandy.

Lanjut Vandy, bendera itu kami pasang sebagai pemersatu Arema, dan kami ingin tahu pelakunya, apa motifnya melakukan perbuatan tersebut.

“Kami sudah dapat rekaman CCTV, pelaku 2 orang memakai jaket jumper dengan menggunakan kendaraan jenis Scoopy,” tambahnya.

Penyampaian Walikota Malang, Sutiaji menyatakan dirinya terenyuh karena masih ada yang peduli terhadap Arema, melalui PSSI dan Kementrian kami akan berkoordinasi untuk mencari Yayasan Arema.

“Salam satu jiwa bukan sekedar slogan, kita semua sudah mengaplikasikan dalam hidup kita dalam keseharian. Kami akan duduk ditengah nantinya tidak berpihak kesalah satu pihak. Kami juga tindak ingin kejadian Tangerang terjadi pada Arema,” ujar Sutiaji.

Sutiaji mengemukakan, nanti kita lacak di Kemenkumham keabsahan Yayasan Arema, Sekda dan Kepala Bakesbangpol juga nantinya akan menelusuri ke Kemenkumham terkait Yayasan Arema.

“Dalam waktu dekat kami akan memberikan jawaban Aremania dan Aremanita, dan akan kami panggil Yayasan Arema untuk berkomunikasi,” ujar Sutiaji.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Kartika mengatakan kami mewakili DPRD Kota Malang sangat tepat dan kami sangat mendukung penyampaian Walikota Malang.

“Kami akan buat sejarah Arema dan Arema akan menjadi sejarah,” kata Rian.

Selanjutnya Walikota dan Wakil Walikota, Ketua DPRD serta Kapolresta Malang Kota menemui massa aksi, Sutiaji mengatakan, setelah kami ketemu dengan perwakilan massa aksi, intinya minggu depan Insya Allah sudah ada kepastian.

“Jangan ada yang menghujat Arema A dan Arema B, karena kita ingin Arema kembali bersatu dan hanya ada 1 Arema,” katanya.

Lanjut Sutiaji, perwakilan nanti yang ditunjuk agar komunikasi satu pintu. Dan siapapun yang tidak ingin Arema bersatu, maka mereka adalah pengkhianat.

Salam satu jiwa Arema, mari kita jaga persatuan di bumi Arema,” tambahnya. (Adhitya/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya