BPOM Temukan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya Di Pasangkayu

28 March 2024 03:00
BPOM Temukan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya Di Pasangkayu
.

PASANGKAYU, TRANS89.COM – Hari ke 15 Ramadhan 1445 Hijriyah, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Barat (Sulbar), melakukan intensifikasi Pangan di Kabupaten Pasangkayu, Selasa, 26 Maret, 2024.

 

Saat melakukan pengujian, BPOM Sulbar turun dengan tim dari Dinas Kesehatan serta Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Pasangkayu.

BPOM Sulbar saat melakukan Intensifikasi Bahan Pangan di pasar SMART Pasangkayu

Dalam kegiatan pengawasan tersebut, BPOM melakukan sampling terhadap pangan yang di curigai mengandung bahan berbahaya, antara lain, jalangkote, dawet, bakwan, ikan kering, bolu, pentol yang di ambil di 23 pedagang dengan total 39 sampel dengan hasil uji semuanya negatif.

 

Penanggung Jawab Komunikasi Informasi Dan Edukasi, A Mirza Fauzan Gazali menjelaskan, selama telah dilakukan pengawasan sarana distribusi pangan oleh tim pemeriksaan Balai POM di Mamuju di sarana distribusi pangan baik retail tradisional maupun modern di wilayah Kabupaten Pasangkayu dengan temuan Produk Rusak 30 Pices (Rp 619.000), Produk Kadaluwarsa 368 pices (855.500), Produk Tanpa Izin Edar 53 pcs (1.308.000) Total 451 Pices, Dengan nilai Ke Ekonomian Rp. 2.782.500

 

“Terhadap temuan di atas telah ditindaklanjuti dengan cara dimusnahkan di lokasi untuk produk yang sudah tidak dapat dikonsumsi baik itu kadaluarsa, rusak maupun tanpa izin edar,” ungkap A Mirza Fauzan Gazali.

 

Katanya, bila di bandingkan pada tahun 2022 dan 2021 hasil pemeriksaan tahun ini sudah banyak penurunan nilai temuan, yakni kurang lebih sekitar 30%.

 

“Tentunya capaian ini hasil kinerja BPOM dan bersama pemerintah daerah Kabupaten Pasangkayu dalam pengawasan produk pangan,” ucapnya.

 

Selain pemeriksaan, lanjut Mirza, hari ini juga telah dilakukan edukasi keliling oleh tim Infokom Balai POM di Mamuju ke pedagang-pedagang di sekitar pasar SMART dan pasar Ikan Pasangkayy.

 

” Para Pedagang di informasikan terkait Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Pada Pangan seperti ciri-ciri Pangan yang mengandung Boraks, Formalin, Rhodamin B dan Methanyl Yellow,” jelasnya.

 

Diketahui, Tim Infokom juga melakukan edukasi ke Pedagang Ritel yang ada di pasangkayu tentang pentingnya pemisahan penyimpanan bahan pangan dan non pangan pada bagian etalase promo serta edukasi cek KLIK agar senantiasa secara berkala melalukan pengecekan pada setiap produk  yang dijual di ritelnya dan kepada petugas Ritel di informasikan tentang Aplikasi BPOM Mobile. (Aspar)

BPOM Temukan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya Di Pasangkayu

PASANGKAYU, TRANS89.COM – Hari ke 15 Ramadhan 1445 Hijriyah, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Barat (Sulbar), melakukan intensifikasi Pangan di Kabupaten Pasangkayu, Selasa, 26 Maret, 2024.

Saat melakukan pengujian, BPOM Sulbar turun dengan tim dari Dinas Kesehatan serta Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Pasangkayu.

Dalam kegiatan pengawasan tersebut, BPOM melakukan sampling terhadap pangan yang di curigai mengandung bahan berbahaya, antara lain, jalangkote, dawet, bakwan, ikan kering, bolu, pentol yang di ambil di 23 pedagang dengan total 39 sampel dengan hasil uji semuanya negatif.

Penanggung Jawab Komunikasi Informasi Dan Edukasi, A Mirza Fauzan Gazali menjelaskan, selama telah dilakukan pengawasan sarana distribusi pangan oleh tim pemeriksaan Balai POM di Mamuju di sarana distribusi pangan baik retail tradisional maupun modern di wilayah Kabupaten Pasangkayu dengan temuan Produk Rusak 30 Pices (Rp 619.000), Produk Kadaluwarsa 368 pices (855.500), Produk Tanpa Izin Edar 53 pcs (1.308.000) Total 451 Pices, Dengan nilai Ke Ekonomian Rp. 2.782.500

“Terhadap temuan di atas telah ditindaklanjuti dengan cara dimusnahkan di lokasi untuk produk yang sudah tidak dapat dikonsumsi baik itu kadaluarsa, rusak maupun tanpa izin edar,” ungkap A Mirza Fauzan Gazali.

Katanya, bila di bandingkan pada tahun 2022 dan 2021 hasil pemeriksaan tahun ini sudah banyak penurunan nilai temuan, yakni kurang lebih sekitar 30%.

“Tentunya capaian ini hasil kinerja BPOM dan bersama pemerintah daerah Kabupaten Pasangkayu dalam pengawasan produk pangan,” ucapnya.

Selain pemeriksaan, lanjut Mirza, hari ini juga telah dilakukan edukasi keliling oleh tim Infokom Balai POM di Mamuju ke pedagang-pedagang di sekitar pasar SMART dan pasar Ikan Pasangkayy.

” Para Pedagang di informasikan terkait Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Pada Pangan seperti ciri-ciri Pangan yang mengandung Boraks, Formalin, Rhodamin B dan Methanyl Yellow,” jelasnya.

Diketahui, Tim Infokom juga melakukan edukasi ke Pedagang Ritel yang ada di pasangkayu tentang pentingnya pemisahan penyimpanan bahan pangan dan non pangan pada bagian etalase promo serta edukasi cek KLIK agar senantiasa secara berkala melalukan pengecekan pada setiap produk yang dijual di ritelnya dan kepada petugas Ritel di informasikan tentang Aplikasi BPOM Mobile. (par)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya