BNPT Disorot di Lombok Timur, Eko: Dukung Bupati Buat Aturan Jadikan BUMD Supplier

18 February 2021 08:42
BNPT Disorot di Lombok Timur, Eko: Dukung Bupati Buat Aturan Jadikan BUMD Supplier
Ketua Forum Rakyat Bersatu Lombok Timur, Eko Rahardi. (Bayu A/Trans89.com)
.

LOMBOK TIMUR, TRANS89.COM – Persoalan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tidak selesai-selesai dan jadi buah bibir di berbagai kalangan di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Serahkan ke BUMD saja, dari pada idielisme para oknum aktivis yang terlibat sebagai supplier tergadaikan dan membuat BNPT ribut terus,” kata Ketua Forum Rakyat Bersatu Lombok Timur (FRB Lotim),” Eko Rahardi di Lotim, Rabu (17/2/2021).

Ia bersikap mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai supplier bantuan sosial (bansos) BNPT dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut.

“Tidak ada masalah BUMD jadi Supplier BPNT. Barang ini dari kementrian untuk di kelola di daerah supaya tidak ribut. Ada petunjuk tekhnis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan-nya (juklak) sebagai pedoman umum,” ujar Eko.

Dirinya mengatakan pedoman umum itu tidak berarti baku, ada yang lebih signifikan yang harus diterapkan yang di atur bupati melalui peraturan bupati (Perbup) sebagai payung hukum.

“Tidak ada yang akan melanggar, karena sebagai aturan turunan. Kita dukung bupati buat aturan, jadikan BUMD sebagai supplier dan Badan Usaham Milik Desa (BUMDes) sebagai penyalur,” kata Eko.

Menurut dia, agar hal ini tidak dianggap monopoli, BUMD tinggal panggil pengusaha daging, pengusaha kacang, dan lainnya yang ada di 21 kecamatan di Lotim.

“Disitu fungsi kontrol para aktivis supaya tidak ada monopoli,” tutur Eko.

Terkait mengganti Bank penyalur, kata Eko itu hak daerah dan melihat dugaan bank BRI main mata.

“Kalau kita kalkulasikan ada Rp6.000 sisa saldo di rekening masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) di kalikan dengan 1.160 KPM, itu berapa ratus juta perbulannya,” tanya Eko.

Eko mengungkapkan, disini seharusnya aparat penegak hukum mengusut tuntas BRI, mereka sudah keenakan disitu.

“Sisa saldo orang setiap masuk bulannya di kemanakan. BRI sudah tidak layak, saya melihat mereka sudah pintar dan menduga ada kongkalikong,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Eko, muara permasalahan juga banyak di para oknum aktivis yang serakah.

“Banyak oknum aktivis serakah, idialisme di jual di taman Selong, mereka di bayar dengan BPNT,” pungkasnya. (Bayu/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya