Serikat Pejuang Tani Indramayu Barat Gelar Ulang Tahun di Blok Kosambi Jajar
INDRAMAYU, TRANS89.COM – Organisasi masyarakat (ormas) Serikat Pejuang Tani Indramayu Barat (SPTIB) gelar hari ulang tahun (Harlah) ke 6 dengan tema, ‘bergerak bersama pertahankan tanah walau sejengkal menjemput sejahtera di bumi Indramayu yang bermartabat dan Indonesia maju’.
Harlah ke 6 SPTIB berlangsung di lahan Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani) Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Tamansari Petak 13 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Haurgeulis Blok Kosambi Jajar Desa Sanca, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (9/1/2021).
Hadir di giat tersebut, Ketua Umum SPTIB Wajo, Wakil Ketua SPTIB Isa, Sekjen SPTIB Sutrisno, pendamping SPTIB dalam program Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) Carkaya.
Kegiatan Harlah SPTIB ke 6 ini dilaksnakan setiap tahunnya dan untuk tempat atau lokasi selalu berpindah-pindah, dimana Harlah SPTIB seharusnya dsilaksanakan tanggal 25 Desember setiap tahunnya, akan tetapi diundur pelaksananya tanggal 9 Januari 2021.
SPTIB merupakan ormas yang bergerak dibidang pertanian dengan sasaran garapan lahan di lokasi Perhutani di wilayah Kecamatan Gantar, Haurgeulis, Kroya dan Trisi, Kabupaten Indramayu.
Sambutan Wakil Ketua SPTIB, Isa mengatakan Harlah SPTIB ke 6 yang seharusnya dirayakan pada tanggal 25 Desember lalu akan tetapi baru hari ini kita laksanakan dengan di situasi pandemi Covid-19.
“Pertanian adalah soko guru penyangga perekonomian bangsa Indonesia, karena kita sebagai petani adalah pemasok palawija dan padi serta produksi pertanian lainnya,” kata Isa.
Menurut dia, sesuai program IPHPS atau Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen KLHK) nomor P.39/MenLHK/Setjen/Kum.1/6/2017, tentang Perhutanan sosial di wilayah kerja Perum Perhutani P39 adalah diatur oleh Undang-undang (UU) untuk pemberdayaan lahan Perhutani untuk para penggarap dalam menjalankan program IPHPS dari pemerintah pusat.
“Dalam kegiatan Harlah tahun ini kita batasi bagi yang hadir, karena saat ini di negara kita sedang ada wabah Covid-19,” tutur Isa.
Sekjen SPTIB, Sutrisno menyatakan kita harus mempertahankan lahan yang sudah lama kita garap dan jangan sampai kita dibodohi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
“Kita jangan berkecil hati menggarap di lahan Perhutani ini, karena anak cucu kita tinggal menikmati semua lelah (jerih payah) kita,” ujat Sutrisno.
Ia menyebutkan, kita pertahankan garapan (tanah) kita dan apabila dari anggota SPTIB ada yang sakit, maka kita semua harus sakit semua, apabila ada lahan garapan anggota SPTIB ada yang mengganggu, maka wajib kita membantunya.
“Berdasarkan program surat keuputusan (SK) IPHPS, maka kita sudah putus dengan pihak Perhutani, dan apabila ada pihak Perhutani mengganggu lahan perhutani yang sedang pengajuan program IPHPS, maka akan berhadapan dengan hukum sebab sesuai dengan petunjuk dari KLHK,” sebut Sutrisno.
Ketua umum Ormas SPTIB, Wajo menyampaikan hari ini kita merayakan ulang tahun SPTIB yang ke 6, kita sudah banyak memilki anggota berjumlah sekitar 1.000 orang.
“Kita saat ini bukan lagi untuk mencari lahan, akan tetapi kita saat ini menggarap lahan dengan baik. Kita tetap waspada akan adanya wabah Covid-19 yang melanda negara kita, dan kegiatan kita ini dipersingkat demi kesehatan kita semua,” paparnya.
Selanjutnya pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum SPTIB, Wajo dan pengurus SPTIB
Sebelumnya, pihak Danramil Haurgeulis dan Kapolsek Gantar menyampaikan intruksi dan penyampaian perihal pembatasan jumlah hadir, batas waktu dan selalu menerapkan 3M sesuai standar operasional prosedur (SOP) penanganan Covid-19. (Dani/Nis)
