PT Dirgantara Indonesia Kembali Ekspor Pesawat, Kali Ini Ke Filipina

21 October 2023 00:23
PT Dirgantara Indonesia Kembali Ekspor Pesawat, Kali Ini Ke Filipina
Pesawat terbang NC212i produksi PT Dirgantara Indonesia sebanyak enam unit akan di ekspor ke Negara Filipina. (IST)
.

JAKARTA, TRANS89.COM – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan solusi pembiayaan untuk ekspor 6 unit pesawat terbang NC212i buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

 

Pesawat NC212i produksi PTDI dipesan oleh Department of National Defense/Armed Forces of Philippines (DND/AFP) Filipina senilai USD79 juta.

 

Pembiayaan tersebut dilakukan dengan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA) untuk mendukung industri manufaktur alat transportasi strategis nasional.

 

Dukungan LPEI tersebut tertuang dalam penandatanganan perjanjian pembiayaan Ekspor antara LPEI dan PTDI untuk pengadaan 6 pesawat NC212i dilaksanakan di kantor LPEI, Jakarta.

 

Direktur Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U Norhadi mengatakan, ekspor 6 pesawat ini merupakan kebanggaan Indonesia, karena PTDI dapat memproduksi produk industri strategis bernilai teknologi tinggi dan LPEI sebagai instrumen pemerintah hadir memberikan solusi pembiayaannya.

 

Menurutnya, pembiayaan dilakukan LPEI kepada PTDI merupakan wujud negara hadir untuk meningkatkan ekspor Indonesia.

 

“Ekspor pesawat terbang akan meningkatkan reputasi Indonesia di mata global, terutama perusahaan Indonesia tergabung dalam industri strategis kedirgantaraan sarat dengan teknologi tinggi,” kata Maqin dalam keterangannya dikutip, Jumat (20/10/2023).

 

Ia menjelaskan, LPEI melaksanakan program PKE dari pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri kedirgantaraan Indonesia agar memiliki daya saing yang tinggi.

 

“Hal ini sejalan dengan strategi LPEI untuk memperkuat ekosistem ekspor Indonesia,” jelas Maqin.

 

PKE, kata Maqin, merupakan mandat diberikan pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan atau asuransi untuk transaksi atau proyek secara komersial sulit dilaksanakan, akan tetapi dianggap sangat penting oleh pemerintah dalam menunjang kebijakan atau program ekspor nasional.

 

“Sampai saat ini, LPEI telah menyalurkan program PKE senilai Rp12 triliun untuk mendukung ekspor lebih dari 80 produk ke lebih dari 100 negara,” katanya.

 

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia PT Dirgantara Indonesia, Wildan Arief menjelaskan, PTDI mengapresiasi atas dukungan LPEI dalam program penjualan pesawat terbang NC212i produksi PTDI ke Negara Filipina.

 

“Filipina telah memesan pesawat terbang produksi PTDI untuk kedua kalinya, merupakan bukti pesawat terbang produksi PTDI memiliki performa yang tinggi dan andal,” jelas Wildan.

 

Dirinya berharap, adanya solusi pembiayaan dari LPEI dapat menjadi keran pembuka ekspor pesawat terbang produksi PTDI lebih banyak lagi ke negara-negara lain yang pada akhirnya dapat meningkatkan devisa Indonesia.

 

“Kami harap PTDI dapat bangkit kembali, terbang tinggi melintasi langit, dan terus berkibar,” harap Wildan.

 

Dirinya mengungkapkan, pesawat NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot dilengkapi dengan winglet, ramp door dan memiliki ukuran kabin yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya.

 

“Sejak tahun 2014, PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia memproduksi pesawat NC212i dan hingga saat ini terhitung sebanyak 123 unit pesawat NC212 series telah diproduksi dan dikirimkan ke berbagai customer, baik dalam maupun luar negeri, dari total sebanyak 606 unit populasi pesawat NC212 series di dunia,” ungkap Wildan.

 

Lanjut Wildan, perjanjian pembiayaan LPEI terhadap PTDI merupakan pemberian fasilitas ketiga yang dilakukan LPEI sejak 2018 lalu.

 

Sebelumnya, sambung Wildan, LPEI telah memberikan dua fasilitas modal kerja ekspor untuk mendukung pelaksanaan kontrak PTDI dengan Nepal berupa 1 unit CN235-220 Military Transport senilai USD30 juta.

 

“Selain itu juga kontrak PTDI dengan Senegal berupa 1 unit CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) senilai USD24 juta, yang mana kedua unit pesawat tersebut telah berhasil dikirimkan pada tahun 2021 lau,” tambahnya. (Nis)

 

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya