Lelang Jabatan Tinggi Pratama, Mahasiswa Ingatkan PJ Bupati Abdya Utamakan SDM Unggul dan Berakhlak
BANDA ACEH, TRANS89.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abyda) telah membuka lelang jabatan tinggi pratama (JPT) untuk Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum, Kepala Badan (Kaban) Pengelolaan Keuangan Daerah, Kadis Perpustakaan dan Arsip, dan Inspektur Inspektorat.
Elemen masyarakat Abyda menanti dan mengharapkan Pemkab Aceh Barat Daya mampu melahirkan pejabat berintegritas, bertaqwa dan berdedikasi tinggi dalam mengemban amanah dan kepercayaan tersebut nantinya.
Lelang jabatan tersebut sedang berlangsung dan beberapa putra putri terbaik Aceh Barat Daya mengikuti prosesnya. Panitia seleksi tentunya dihadapkan pada pilihan sulit untuk mengetahui detail para calon pengemban jabatan nantinya.
Ketua Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Syari’ah UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Riyan meminta masyarakat untuk ikut bersama-sama mengawasi proses lelang tersebut, sehingga mampu melahirkan pejabat yang mampu menjaga harkat dan martabat instansi atau dinas dipimpinnya kelak.
“Hal itu baru mampu diwujudkan apabila pejabat dilahirkan nantinya juga mempunyai pribadi mulia yang menjunjung tinggi nilai-nilai norma Keislaman dan kemasyarakatan,” terang Riyan.
Menurutnya, jabatan dilelang adalah maenstro utama dalam pergerakan pembangunan Pemkab Aceh Barat Daya. Untuk itu masyarakat perlu diberikan kepastian pembangunan dimasa mendatang dengan memperhatikan pejabat yang ditunjuk dipastikan sosok yang kredibel dan mampu mengemban amanah tersebut.
“Kesuksesan Penjabat (Pj) Bupati Abyda juga perlu didukung para pembantunya yang tangguh, siap bekerja dalam kondisi apapun, bukan tukang ngeluh,” tutur Riyan merupakan putra asal Aceh Barat Daya di Banda Aceh, Selasa (3/1/2023).
Ia menjelaskan, dinamika politik terus berjalan apalagi menjelang masa pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 mendatang, yang tentu momentum tersebut membuat Pemkab Aceh Barat Daya menjadi objek nilai para politisi.
“Apabila tidak memerhatikan dan menjawab kondisi tersebut dengan para pembantu bupati yang tangguh pada dinas dan instansi Pemkab Aceh Barat Daya, maka bersiap-siaplah Pj menjadi menu santapan politik para politisi, bahkan tidak luput pula dari amatan masyarakat,” jelas Riyan.
Dirinya menerangkan, sebaiknya momentum sekarang ini di manfaatkan secara positif Darmansyah selaku Pj Bupati Aceh Barat Daya untuk membentuk iklim pemerintahan yang baik dengan mengendepankan profesionalisme dalam bekerja.
“Hal ini akan terwujud apabila para pembantu Pj Bupati Aceh Barat Daya dipercayakan kepada mereka yang berkepribadian baik di mata masyarakat dan tidak cacat moral,” terang Riyan.
Riyan menyebutkan, apabila hal tersebut tidak diperhatikan, maka Pj yang ditunjuk kedepan akan sangat kesulitan dalam bekerja.
“Pada satu sisi ia sibuk memperbaiki nama baiknya yang diserang, disisi lain ia tidak akan fokus dan profesional dalam menjalankan tugas,” sebutnya.
Lanjut Riyan, apalagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan instansi utama melahirkan sumber daya manusia (SDM) untuk masa depan Aceh barat daya berkemajuan.
Sambung Riyan, kami dari insan akademik bernaung dalam pergerakan aktivis HMI meminta para panitia seleksi harus lebih jeli dan mendetail dalam menilai kandidat Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat Daya kedepan.
“Jangan sampai dinas tersebut dijabat oleh pejabat cacat moral. Apabila hal tersebut tidak menjadi penilaian panitia seleksi, dikhawatirkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat Daya nantinya tidak akan mendapat dukungan moril masyarakat,” tambahnya. (Alja/Nis)
