Peluncuran Logo Festival Kali Maro Pantai Arafura Merauke dan Pameran UMKM
MARAUKE, TRANS89.COM – Peluncuran Logo Festival Kali Maro Pantai Arafura Merauke, Penggalangan Dana, dan Pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) se-Kabupaten Merauke dengan tema, ‘bersatu dalam ikatan damai’.
Selaku Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Festival Kali Maro Pantai Arafura Johannis Christianus Sok Gebse dihadiri Pelaksanatugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Parawisata dan Ekonomi Kreatif Papua Selatan Soleman Jambormias, Sekda Merauke Yermias Paulus Niken.
Kadis Pers Lanud JA Dimara Letkol ADM Richard H Tambunan, Penjabatsementara (Pjs) Kasdim 1707/Merauke Mayor Arm Gordon GSL, Kasat Sabhara Polres Merauke IPTU Sukirno, Pastor Fincen Pr dan tamu undangan berlangsung di Taman Mandala, Jalan Raya Mandala, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Sabtu (15/7/2023).
Sambutan Sekda Merauke, Yermias Paulus Niken mengatakan, pada tahun 1902 sampai 2023 sejarah yang tidak pernah di duga memberikan amanat dan tugas sebagai selaku Sekda dipimpin oleh anak Malind (Merauke).
“Puji syukur dan marilah kita membangun tanah Malind ini. Negeri Malind ini adalah negeri damai, dengan ini kami bersama-sama membangun negeri Merauke ini dengan hidup dengan damai,” kata Yermias.
Menurutnya, negeri Malind ini terbuka untuk siapa saja, yang mau datang di tanah ini, makan dan minum kita anak Malind ada di kali Maro Pantai Arafura.
“Siapa saja datang di Malin sudah warga Merauke, dengan itu mari sama-sama menjaga kali Maro, kali sejarah anak Papua Selatan,” tutur Yermias.
Plt Kadis Pemuda Olahraga, Parawisata dan Ekonomi Kreatif Papua Selatan, Soleman Jambormias mengatakan, setiap kegiatan yang kita lakukan dengan tujuan pembangunan di atas tanah ini.
“Hambatan kami keterkaitan dana di Dinas Pemuda Olahraga, Parawisata dan Ekonomi Kreatif hanya sebesar Rp350.000.000, sehingga kita harus membagikan kesetiap kegiatan menyangkut dengan olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Soleman.
Ia menjelaskan, parawisata dan ekonomi kreatif ini kita harus tingkatkan di Papua Selatan, dan kami berusaha loloskan 20 orang anak asli Papua Selatan mengikuti kegiatan parawisata ekonomi kreatif tingkat internasional.
“Harapan kami, Festival Kali Maro Pantai Arafura ini didatangkan tamu yang banyak, sehingga mereka bisa menyaksikan kegiatan sejarah Kali Maro Pantai Arafura dan Merauke ini,” jelas Soleman.
Wakil Ketua Panitia Pelaksana Festival Kali Maro Pantai Arafura, Pastor Andreas Fanumbi Pr mengatakan, daerah pantai Notif Urum, Waninggap, Serapu, dan Anasinai itu harus di jadikan kawasan parawisata, sehingga mengangkat jati diri anak Malind.
Nama Kota Merauke, kata Andreas, berasal dari Kali Maro, dan damainya Kota Merauke berasal dari misionaris kristen yang datang dari luar untuk merangkul semua anak-anak Papua Selatan untuk takut akan Tuhan.
“Kami dari pihak Gereja Katolik meminta anak-anak Merauke untuk mendukung festival ini, dan rencana kami di tahun mendatang, festival dilaksanakan setiap tahun,” katanya.
Pastor Fincen Pr mengatakan, festival budaya dilakukan di tanah Papua, sering kali dilakukan di setiap tahun, bahkan ada 2, 3 sampai 4 tahun baru dilakukan.
“Merauke tahun pertama kali melakukan Festival Kali Maro Pantai Arafura dan ini sangat luar biasa,” kata Fincen.
Ia menyatakan, budaya dan seni ini harus dihidupkan kembali, dan kami dari Gereja Katolik hanya menyelenggarakan event ini.
Dari sini, kata Fincen, bahwa kita dari gereja hanya melakukan dan menyelenggarakan, namun yang ditetapkan pemerintah daerah.
“Kami harapkan agar kegiatan ini dilakukan setiap tahun, dan kami harapkan dari panitia dukung kami dalam kegiatan ini, serta bantu kami untuk mendatangkan tamu lebih banyak lagi,” katanya. (Agus/Nis)
