Mahasiswa Geruduk Kantor DPRD dan Bupati Pulau Morotai, Ini Tuntutannya

27 August 2021 00:41
Mahasiswa Geruduk Kantor DPRD dan Bupati Pulau Morotai, Ini Tuntutannya
Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial unjuk rasa di kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. (Arthur Gj/Trans89.com)
.

PULAU MOROTAI, TRANS89.COM – Puluhan mahasiswa tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial (Gamhas) unjuk rasa menganggap terjadi berbagai permasalahan sosial di Kabupaten Pulau Morotai.

Aksi dipimpin Abdul Rahman Sajati berlangsung di kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), Selasa (24/8/2021).

Mass aksi membawa spanduk bertuliskan, 5 dosa Pemda dan DPRD telah mati, air bersih, talud besar di Desa Rahmat dan Mira, kekerasan rumah tangga, banjir Desa Muhajirin dan Gotalamo, rakyat butuh air bukan janji.

Orasi Abdul Rahman Sajati mengatakan, perjuangan bangsa Indonesia adalah mensejahterakan rakyatnya. Tidak sekedar mengusir penjajah Belanda dan Jepang dari tanah air Indonesia.

“Sederetan persoalan di Pulau Morotai disebabkan oleh tidak sinerginya antara ketiga lembaga yang telah di uraikan dalam trias politika, misalnya DPRD mati suri dan ada beberapa dosa Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pulau Morotai,” kara Rahman.

Menurutnya, kami datangi DPRD dan Dinas PU guna mendorong seluruh persoalan yang terjadi akhir-akhir ini, yang sesuai dengan pernyataan sikap aksi kami yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial.

Ia meminta Pemda Pulau Morotai segera tuntaskan krisis air bersih di Kota Daruba. Dinas PU segera membangun bak air dan menambah mesin penyedot air di Desa Muhajirin.

“Kami meminta kejelasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Kekeransnan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kepada DPRD. Dinas PU segera melanjutkan pembangunan talud di Desa Rahmat Kecamatan Morotai Timur. Dinas Pertanian harus berlaku adil kepada semua petani,” pinta Rahman.

Sementara orasi Fikram menyatakan, begitu banyak persoalan di Pulau Morotai, mulai dari air bersih sampai talud, tetapi DPRD selama ini terlihat mati.

“Kami meminta agar pemda segera membangun talud di Desa Rahmat dan Mira, Kecamatan Morotai Timur. Belum lagi permasalahan banjir sering terjadi di Desa Gotalamo dan Muhajirin, Kecamatan Morotai Selatan,” cetus Fikram.

Massa kemudian melakukan pembakaran ban mobil bekas depan pintu masuk kantor DPRD Pulau Morotai. Tak lama kemudian menuju kantor Bupati Pulau morotai.

Depan kantor Bupati Pulau Morotai, orasi Abdul Rahman Sajati meminta Pemda Pulau Morotai segera membangun talud di Desa Rahmat dan Desa Mira, Kecamatan Morotai Timur, karena apabila cuaca ekstrem dan gelombang air laut tinggi, masyarakat yang tinggal di pesisir pantai kedua desa itu sangat resah.

“Selain permasalahan talud di Morotai Timur, beberapa permasalahan lain agar diseriusi oleh Pemda Pulau Morotai, diantaranya permasalahan banjir di Desa Muhajirin dan Desa Gotalamo, air bersih di Kota Daruba serta permasalahan sosial lainnya yang masih marak terjadi di Kabupaten Pulau Morotai,” pintanya.

Massa aksi tak ditemui dari kedua perwakilan kantor DPRD dan Bupati Pulau Morotai, sehingga melakukan pembakara ban bekas kemudian membubarkan diri. (Arthur/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya