Indonesia Mendapat Tambahan Kuota Haji 20 Ribu Jemaah Tahun 2024

22 October 2023 11:36
Indonesia Mendapat Tambahan Kuota Haji 20 Ribu Jemaah Tahun 2024
Ilustrasi Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. (IST)
.

SURABAYA, TRANS89.COM – Presiden Joko Widodo mendapat kabar baik dari kunjungannya ke Arab Saudi berupa tambahan kuota haji 1445 Hijriyah/2024 Masehi sebanyak 20.000 jemaah.

 

Tambahan kuota diberikan sebagai salah satu hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Pangeran Muhammad bin Salman.

 

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas bersyukur atas adanya tambahan kuota haji, dan info tambahan kuota adalah kabar yang menggembirakan sekaligus menjadi tantangan.

 

“Kita bersyukur Presiden menyampaikan secara khusus Indonesia mendapat tambahan kuota dari Pangeran Muhammad bin Salman, minimal 20 ribu. Ini kebahagiaan sekaligus tantangan,” kata Yaqut dalam keterangannya di Surabaya usai melepas jalan santai peringatan Hari Santri 2023 dikutip, Minggu (22/10/2023).

 

Menurutnya, tambahan kuota ini akan berdampak pada menurunnya antrean. Ini kabar gembira, namun tambahan kuota juga menjadi tantangan karena harus disiapkan lebih baik lagi.

 

“Ini harus disiapkan lebih baik lagi. Tidak mudah menyiapkan keberangkatan 241 ribu jemaah kalau ada tambahan 20 ribu. Arab Saudi juga mengubah beberapa regulasi yang harus disiapkan karena berbeda dengan sebelumnya,” tutur Yaqut.

 

Ia mengaku pihaknya telah menggelar rapat virtual dengan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Dan diminta untuk segera menyiapkan langkah seiring adanya penambahan kuota haji agar bisa didistribusikan secara berkeadilan.

 

“Nantinya tetap ada prioritas lansia (lanjut usia). Jumlahnya saat ini kurang lebih ada 600 ribu jemaah lansia. Saya ingin ini supaya mereka juga bisa menjadi prioritas,” terang Yaqut.

 

Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji

Sementara Kementerian Agama (Kemenag) akan membuat skema baru terkait syarat istitha’ah kesehatan.

 

Menag Yaqut sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) untuk merumuskan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jemaah haji.

 

“Kita sepakat istitha’ah akan menjadi syarat jemaah melakukan pelunasan,” kata Yaqut.

 

Dirinya menyatakan, nantinya jemaah akan menjalani dua kali pemeriksaan. Tujuannya, agar jemaah mengetahui kondisi dini kesehatannya dan ada waktu untuk melakukan pemulihan.

 

“Kita mulai awal November untuk screening kesehatan jemaah agar waktunya lebih panjang. Jika ada jemaah punya penyakit tertentu, ada waktu untuk msmulihkan,” ujar Yaqut.

 

Menag mengungkapkan, cek kesehatan dilakukan dua kali. Jemaah yang kurang sehat direkomendasikan agar ada proses pemulihan.

 

“Pada pemeriksaan kedua kalau sudah baik, berhak melunasi. Ini ikhtiar agar kasus jemaah sakit dan wafat di Saudi bisa ditekan,” ungkapnya.

 

Yaqut menambahkan, Kemenag juga akan menggelar mudzakarah perhajian di Yogyakarta pada tanggal, 23 hingga 25 Oktober 2023.

 

“Mudzakarah antara lain akan membahas masalah syarat istitha’ah kesehatan diikuti perwakilan ormas keagamaan dan praktisi kesehatan,” imbuhnya. (Nis)

 

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya