FKUKP-MABSEL dan Gantara Desak Polda Maluku Utara Usut Tuntas Dugaan Pembunuhan di Halmahera Timur

04 November 2022 00:16
FKUKP-MABSEL dan Gantara Desak Polda Maluku Utara Usut Tuntas Dugaan Pembunuhan di Halmahera Timur
Wadir Reskrimum Polda Maluku Utara, AKBP Yuri Nurhidayat saat menerima massa FKUKP-MABSEL dan Gantara unjuk rasa di kantor Direskrim Polda Maluku Utara Jalan Tapak III, Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate. (A Wisesa/Trans89.com)
.

TERNATE, TRANS89 COM – Mahasiswa yang tergabung dalam Front Kemanusiaan untuk Korban Pembunuhan Maba Selatan (FKUKP-MABSEL) dan Garda Taruna Nusantara (Gantara) unjuk rasa menyoroti kasus dugaan pembunuhan di Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim).

Massa aksi dipimpin Hasbullah Junaid berlangsung dibeberapa titik termasuk di kantor Direskrim Polda Maluku Utara Jalan Tapak III, Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Rabu (2/11/2022).

Mass aksi membawa pamflet bertuliskan, karena tambang kami di bunuh. Korban pembunuhan adalah petani kopra. Jangan tumbangkan rakyat demi kepentingan kelompok. Naikan harga kopra. Tambang tidak sebanding dengan nyawa manusia. Tolak tambang perusak hutan Halmahera. Pemprov Malut dan Polda Malut bahagia diatas penderitaan masyarakat Haltim.

Depan kantor Dirkrimum Polda Maluku Utara, massa aksi membakar ban mobil bekas, dan Hasbullah Junaid meminta tangkap dan adili aktor sefrta dalang pembunuhan berantai di Halmahera Timur dan Halmahera Tengah.

“Bubarkan Pos TNI di Desa Waci di Maba Selatan. Berikan ruang aman bagi rakyat Halmahera Timur,” pinta Hasbullah.

Ia juga meminta stop mobilisasi TNI/Polri di Haltim dan Halteng serta menarik TNI di wilayah Kabupaten Haltim.

“Komnas HAM agar segera tetapkan kasus pembunuhan di Haltim sebagai pelanggaran HAM terberat, dan bubarkan pos TNI di Desa Tepeleo,” tegas Hasbullah.

Massa aksi diterima Wadir Reskrimum Polda Maluku Utara, AKBP Yuri Nurhidayat menyampaikan, Kapolda Malut telah memerintahkan Dirkrimum untuk berkordinasi dengan Reskrim Polres Haltim.

“Koordiansi itu untuk membentuk tim investigasi dan melakukan pendalaman terhadap kasus pembunuhan yang terjadi Maba Selatan, Kabupaten Haltim,” papar Yuri.

Menurutnya, pihak Polda Malut bersama Polres Haltim tetap membackup segala perkembangan kasus pembunuhan tersebut.

Yuri mengungkapkan, tim investigasi yang telah dibentuk Polda Malut, direncanakan hari ini sudah bertolak menuju Maba Selatan, Kabupaten Haltim.

“Kami meminta para massa aksi agar tetap bersabar sambil menunggu pendalaman oleh tim investigasi dari Polda Malut,” ungkapnya. (Wisesa/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya