Mahasiswa Gorontalo Tolak Jokowi Tiga Periode dan Minta Stabilkan Harga Sembako

12 April 2022 02:38
Mahasiswa Gorontalo Tolak Jokowi Tiga Periode dan Minta Stabilkan Harga Sembako
Aliansi Gorontalo Untuk Indonesia unjuk rasa berlangsung di UNG Jalan Jenderal Sudirman dan Rujab Gubernur Gorontalo Jalan Sultan Hassanudin, Kota Gorontalo. (Agus Handoyo/Trans89.com)
.

GORONTALO, TRANS89.COM – Ratusan mahasiswa dari Aliansi Gorontalo Untuk Indonesia (AGATA) unjuk rasa menganggap terjadinya polemik di negeri ini mulai dari ketidak stabilan harga bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM) dan upaya penundaan pemilu sampai pada usulan penambahan masa jabatan presiden presiden.

Aksi dipimpin Madyatama Falisa berlangsung di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Jalan Jenderal Sudirman dan rumah jabatan (Rujab) Gubernur Gorontalo Jalan Sultan Hassanudin, Kota Gorontalo, Senin (11/4/2022).

Massa aksi membawa pamflet bertuliskan, 7 tahun Jokowi khianati rakyat. Cari minyak goreng kayak cari yang setia, susahnya minta ampun. Jokowi cocoknya jadi pemain sinetron, soalnya kebanyakan drama. Tolak presiden 3 periode, kenaikan BBM, penundaan pemilu, dan kenaikan sembako

Orasi Madyatama Falisa mengatakan, gerakan kami telah diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam menyuarakan aspirasi, dan kami menghimbau kepada seluruh mahasiswa agar segera merapat untuk memperjuangkan hak-hak kita agar semua dapat tercapai.

“Kami sebagai seluruh mahasiswa Gorontalo tidak setuju dan menolak dengan keras adanya wacana penundaan pemilu 2024 dan menolak presiden 3 periode. Itu semua telah melanggar konstitusi negara. Oleh karena itu, kita harus melawan penguasa-penguasa yang tidak taat dan telah melanggar hukum,” ata Madyatama.

Menurutnuya, hari ini perlu kami informasikan kepada seluruh masyarakat Gorontalo, kita akan melakukan aksi untuk kepentingan masyarakat.

“Perlu saya informasikan, kita tidak boleh diam dengan semua kejadian ini. Elite-elite politik telah memainkan propaganda untuk kepentingan kelompok yang akan menyengsarakan masyarakat. Oleh karena itu, kita harus lawan mereka,” tutur Madyatama.

Ia menyatakan, hari ini Indonesia lagi krisis sembako dan minyak goreng, tetapi ada elit-elit politik malah membagikan sembako, Indonesia sudah merdeka, kita suarakan aspirasi dijalan, kita lawan elite politik yang sedang memainkan propaganda.

“Kami komitmen dengan perjuangan ketika kita akan memperjuangkan kepentingan masyarakat tidak usah orang banyak. Untuk apa menyuarakan dengan banyak, akan tetapi hanya untuk kepentingan kelompok maupun golongan,” ujar Madyatama.

Dirinya menyebutkan, kami dari AGATA dalam UUD telah diatur bahwa masa jabatan presiden hanya dua periode, akan tetapi di DPR RI masalah ini di bahas, akan tetapi tidak ada solusinya, kami akan terus melakukan aksi penolakan atas kejadian ini seperti minyak goreng naik, sembako naik, bahan bakar minyak (BBM) naik.

“Pemerintah hanya diam saja, seakan-akan tuli. Mari kita bergandengan tangan dalam ikatan tali kemahasiswaan dan tali kemasyarakatan. Adanya pandemi Covid-19 ini juga sebagai malapetaka bagi kita semua, aturan yang dilakukan oleh presiden sudah di pengaruhi oleh para oligarki,” sebut Madyatama.

Kata Madyatama, saat ini banyak para pejabat yang inskonsitusional, kita harus lawan, mereka jangan hanya berdiam diri di tindas oleh mereka, kita lawan mereka, hidup masyarakat, hidup mahasiswa.

“Kami dari AGAT untuk menyampaikan aspirasi, saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja, negeri kita telah di jajah oleh para oligarki, mereka semua manusia rakus, manusia serakah,” katanya.

Kami mahasiswa, Madyatama menolak tiga periode presiden, ada oknum-oknum yang melanggar konstitusi. Kami dan masyarakat menolak adanya jabatan presiden tiga periode.

“Mahasiswa jangan mengucapkan sumpah mahasiswa apabila kalian takut berdiri disini untuk menyuarakan aspirasi untuk kebenaran, kami berdiri disini bukan hanya melihatkan esistensi sebagi mahasiswa, akan tetapi kita menyuarakan aspirasi masyarakat,” tegasnya.

Madyatama menyampaikan, kita jangan mau di tindas oleh mereka yang memiliki kepentingan golongan, negara kita merupakan negara yang memproduksi minyak goreng terbesar, akan tetapi sampai saat ini minyak goreng masih langkah.

“Ada apa dengan ini, Indonesia ini kita wajib mempertanyakan dengan fenomena kejadian yang saat ini terjadi di Indonesia,” paparnya.

Masih kata Madyatama, Indonesia ini sudah merdeka, akan tetapi kita malah di jajah oleh orang dalam sendiri, perwakilan kita di DPR RI seharusnya menyuarakan aspirasi masyarakat, akan tetapi apa yang mereka lakukan malah inkonsitusional dengan mendukung adanya tiga periode jabatan presiden.

“Dimana hati kalian DPR RI. Seharusnya kalian membela masyarakat. Akan tetapi kalian malah menindas masyarakat sendiri. Apakah kalian tidak tahu banyak masyarakat yang menangis dan menjerit melihat tingkah laku kalian,” katanya.

Lanjut Madyatama, hari ini ada statmen bahwa bapak gubernur mengeluarkan pernyataan mendukung presiden tiga periode, ada apa dengan semuanya, perlu kami sampaikan, kita perlu mendesak kapolda ada apa dengan terjadinya kelangkaan minyak goreng di Gorontalo.

“Aksi kita ini tidak main-main. Kita berjuang untuk kepentingan masyarakat. Kami turun kejalan karena cinta masyarakat. Perlu di ketahui, para elit-elite politik duduk diam di kursi mewah, mereka saat ini hanya duduk diam, mereka para elit-elite politik sudah inskonsitusional,” terangnya.

Madyatama menjelaskan, kita lihat bawasannya pemerintah saat tuli, maka hari ini kita melakukan aksi unjuk kepentingan masyarakat, hidup mahasiswa.

“Kami memperjuangkan kepentingan masyarakat apapun yang terjadi. Kita sama-sama sampaikan aspirasi kita untuk perjuangan,” jelasnya.

Massa aksi kemudian bergerak menuju Rujab Gubernur Gorontalo. Orasi Madyatama menyampaikan, apabila konstitusi dilanggar apa hukumnya.

“Kami disini ingin ketemu gubernur sebagai pimpinan, banyak masalah lokal yang harus di benahi, akan tetapi gubenur memberikan statment mendukung Jokowi tiga periode, apakah ini termasuk tindakan yang dapat di benarkan,” papar Madyatama.

Ia menyatakan, gebernur pengecut tidak berani menemui kami, apakah itu yang dinamakan seorang pemimpin, kami di sini menyampaikan aspirasi, suara kepentingan masyarakat umum, kami masyarakat Gorontalo menuntut agar segera menemui kami di sini.

“Kami datang untuk menemui orang tua kami. Kami datang ingin bertemu gubernur. Mari kita rapatkan barisan, jangan pernah takut dalam perjuangan. Aksi kami ini ingin ketemu pimpinan kami, dimana kehadiran gubernur saat ini sangat kami perlukan,” ujar Madyatama.

Dirinya meminta gebernur datang menemui kami, karena kedatangan kita disini dengan baik-baik. Dan kepada seluruh elemen masyarakat, gubernur tidak berani menemui kami, saat ini kita akan mempertanyakan soal statment gubernur yang menyatakan mendukung jabatan presiden 3 periode.

“Kami datang kesini untuk melihat orang tua kami sebagai pemimpin, akan tetapi gubernur tidak berani menemui. Wahai polisi, kami kesini bukan sebagai teroris, kami datang dengan baik-baik, bangunan rumah ini di bangun menggunakan uang rakyat,” pinta Madyatama.

Madyatama pertanyakan kepada gubernur soal statment mendukung Jokowi tiga periode, ada apa dengan semua ini. Dan kami imbau turunkan gubernur, karena telah memberikan contoh yang tidak baik, telah memberikan statement mendukung Jokowi tiga periode.

“Sekali lagi kami melakukan aksi damai untuk menemui bapak gubernur. Kami datang kesini tidak anarkis, tolong ijinkan kami masuk ke rumah jabatan gubernur. Saya pertegus kami dari UNG meminta penjelasan gubernur terkait statment mendukung Jokowi tiga periode, ada apa ini,” tanyanya.

Staf Ahli Gubernur Gorontalo, Taufik Sadiki menemui perwakilan massa aksi dan menyampaikan, gubenur sekarang tidak ada di tempat, beliau ada di Jakarta, kami telah di delegasikan untuk menemui adik-adik mahasiswa, sedangkan untuk wakil gubernur sedang ada di kantor DPRD Gorontalo.

“Pak gubernur mendukung pak Jokowi untuk mentaati aturan sesuai dengan UU, dan pak gubernur tidak pernah mengeluarkan statement mendukung Jokowi tiga periode,” papar Taufik.

Taufik menjelaskan, gubenur pergi ke Jakarta karena ada agenda pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, agenda ke Jakarta sudah tiga hari yang lalu.

“Untuk pembahasan masalah bahan pokok dan minyak goreng, sudah diatasi dan sering dilakukan koordinasi dengan forkopimda untuk mengatasi semuanya,” jelasnya. (Agus/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya