Bupati Imbau Warga Mamasa Tidak Terprovokasi Kejadian Pembunuhan di Napu Poso, Diduga Pelaku Jaringan MIT

13 May 2021 10:37
Bupati Imbau Warga Mamasa Tidak Terprovokasi Kejadian Pembunuhan di Napu Poso, Diduga Pelaku Jaringan MIT
Bupati Mamasa, Ramlan Badawi. (Andi Waris Tala/GTrans89.com)
.

MAMASA, TRANS89.COM – Pembunuhan terhadap warga yang terjadi di daerah Napu Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Selasa 11 Mei 2021, membuat masyarakat heboh atas adanya informasi pembunuhan yang tergolong sadis tersebut.

Dikabarkan ada empat korban yang meninggal dunia. Dari keempat korban itu diantaranya merupakan warga Kecamatan Messawa dan Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).

Tragedi memilukan ini sontak membuat masyarakat khususnya di Kabupaten Mamasa bertanya-tanya apa modus dibalik pembunuhan sadis tersebut.

Keprihatinan bukan saja muncul dari rakyat bias saja, namun keprihatinan juga dirasakan oleh para pejabat teras di Kabupaten Mamasa.

Seperti halnya Bupati Mamasa, Ramlan Badawi menyampaikan rasa perihatinnya atas kejadian tersebut.

“Apa yang terjadi di daerah Napu Sulteng beberapa hari lalu merupakan perbuatan keji yang tergolong sadis,” kata Ramlan di Mamasa, Kamis (13/5/2021).

Namun Ramlan tetap mengimbau agar masyarakat Kabupaten Mamasa khususnya keluarga besar korban pembunuhan agar tidak terprovokasi atas kejadian itu.

“Pada intinya, kita semua perihatin dan turut berduka atas kejadian itu, namun dibalik rasa perihatin dan duka yang mendalam ini, sebisa mungkin kita menahan diri dan tidak terhasut dengan kejadian itu,” pesan Ramlan yang juga Ketua DPW PAN Sulbar ini.

Ia menyatakan, negara kita adalah negara hukum, sehingga kejadian yang menimpah saudara kita di Napu sepenuhnya kita serahkan ke pihak yang lebih berkompoten yakni kepolisian dan pihak terkait.

“Kita berharap, pelaku pembunuhan segera ditangkap dan diberi hukuman yang setimpal sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di negara kita Indonesia,” ujar Ramlan.

Ramlan mengimbau warga Mamasa agar jangan terprovokasi dengan kejadian tersebut, sebab jika kita terprovokasi, maka tujuan utama teroris secara tidak langsung dianggap terwujud.

“Tujuan utama teroris yakni membuat kekacauan dimana-mana, sehingga kejadian di Napu harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana,” pesan Ramlan.

Lanjut Bupati, menyoal modus apa dibalik pembunuhan tersebut, kita serahkan sepenuhnya ke pihak berwajib untuk mencari pelakunya.

“Ketika pelaku berhasil tertangkap, maka dengan sendirinya modus operandi dibalik kejadian tersebut akan terkuak,” kata Ramlan.

Sebelumnya Tim Satgas Madago Raya menemukan warga korban pembunuhan sadis diduga kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), dengan korban pembunuhan sebanyak empat orang.

“Setelah dilakukan pengecekan oleh tim Satgas Madago Raya ditemukan korban 1 dan 2, dilanjutkan dengan penyisiran ditemukan lagi korban 3 dan 4,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto dilansir laman merdeka.com.

Empat warga korban pembunuhan kelompok teroris MIT itu berinisial MS, S, P dan L. Kelompok teroris MIT itu sebelumnya dilaporkan membunuh dua warga saat berkebun di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Utara atau Napu, Kabupaten Poso, Sulteng, pada Selasa 11 Mei 2021, sekitar pukul 08.25 WITA.

“Pada pukul 07.30 Wita saksi sedang bercerita, korban 1 dan 2 tiba-tiba datang muncul dari belakang sebanyak 5 orang yang diduga kelompok MIT, kemudian saksi lari turun ke kampung dengan berteriak agar kawannya ikut turun,” kata Didik.

Salah satu warga yang melihat kelompok MIT kemudian melarikan diri ke kampung. Saksi kemudian melaporkan penyerangan itu ke kepala desa (kades) setempat dan diteruskan ke polisi.

“Saksi langsung melaporkan kejadian kepada Kades menyampaikan bahwa di atas masih ada korban 1 dan 2,” terang Didik.

Tim Satgas Madago Raya, TNI dan Polri masih memburu pelaku. Dan saat ini tim Satgas Madago Raya masih melakukan penyisiran dan pengejaran. Sebelumnya, Kelompok MIT Poso diduga membunuh dua warga Desa Kalimago, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Informasi yang diterima dua warga tersebut yakni Papa Dewi dan Nenek Ubad yang bekerja sebagai petani di desa itu ditemukan tewas pada Senin 10 Mei 2021 pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Dua korban ditemukan dengan kondisi luka di bagian leher.

“Diperkirakan pelakunya adalah kelompok MIT, karena saksi mengatakan pada saat datang ada yang dikenal, salah satunya DPO MIT yaitu Qatar,” ungkap Didik.

Lanjut Didik Saat ini, Tim Satgas Madago Raya, TNI dan Polri masih melakukan penyisiran terhadap pelaku.

“Warga lainnya yang berada di Desa Kalimago dalam keadaan tenang mengingat lokasi kejadian dengan pemukiman terbilang jauh. Kejadian itu ada di perkebunan,” pungkas Didik. (AWT/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya