Mahasiswa Aksi Depan Istana dan Patung Kuda Anggap Jokowi-Amin Gagal

20 February 2021 15:51
Mahasiswa Aksi Depan Istana dan Patung Kuda Anggap Jokowi-Amin Gagal
Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu unjuk rasa depan Istana Negara dan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat. (Bagus Prasetyo/Trans89.com)
.

JAKARTA, TRANS89.COM – Massa dari Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu dipimpinan Abdul Hakim unjuk rasa depan Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2021).

Namun aparat kepolisian mengimbau massa aksi untuk tidak melakukan aksinya depan Istana Negara, kemudian massa melanjutkan aksinya di Patung Kuda Indosat Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Elemen yang tergabung di Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu yakni HMI Jakarta Timur, HMI Jakarta Pusat, Sapma PP, GMNI, GMKI DKI Jakarta dan SEMMI Jakarta Pusat.

Massa aksi membawa spanduk bertuliskan, Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu, rezim Joko Widodo gagal lagi, Jokowi-Amin halusinasi Indonesia maju, Jokowi-Amin mundur Indonesia maju.

Orasi Abdul Hakim mengatakan, kehadiran rezim Joko Widodo mulai dari awal periode dia menjabat, sejenak memberikan harapan baru bagi masyarakat.

“Namun semua itu hanya janji manis, persoalan sosial yang tidak pernah selesai dibawah pemerintahan rezim Jokowi,” kata Hakim.

Menurut dia, ketika dia (Jokowi) dilantik menjadi presiden untuk yang pertama dan kedua kalinya, dalam pidatonya dia bahkan berjanji akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan membuat masyarakat merasakan langsung pelayanan pemerintah.

“Namun sepertinya semua itu hanya janji manis dan tipu daya dari Jokowi untuk mendapatkan perhatian masyarakat,” tutur Hakim.

Ia menyebutkan, pada dasarnya negara Indonesia tidak menjadi lebih baik dibawah pemerintahan rezim Jokowi.

“Persoalan sosial yang tidak pernah selesai dibawah pemerintahan rezim Jokowi, mulai dari tahun 2014 sampai saat ini, banyak polemik yang muncul akibat dari kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat,” sebut Hakim.

Dirinya menyatakan, dari awal Jokowi memimpin, dia tidak menaruh perhatian khusus pada persoalan hak asasi manusia (HAM), padahal Indonesia merupakan salah satu negara
dengan kasus pelanggaran HAM paling banyak.

“Hal itu tidak berkurang sama sekali, sebaliknya kasus HAM terus meningkat dan tidak pernah menemukan titik terang dalam penanganannya, dan Jokowi gagal mengatasi persoalan HAM dalam negara, kemudian persoalan korupsi yang terjadi di Indonesia,” ujarnya. (Bagus/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya