Tenaga Medis Puskesmas Sumarorong Jadi Relawan Kesehatan dan Bagikan Sembako Ke Warga Korban Bencana Gempa di Mamuju
MAMUJU, TRANS89.COM – Staf Puskesmas Sumarorong, Kabupaten Mamasa di koordinir langsung Kepala Puskesman (Kapus) Yustina Lolok ikut ambil bagian gabungan relawan tenaga medis untuk pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi warga pengungsi korban gempa magnitudo 6,2 Sulawesi Barat (Sulbar) di Kabupaten Mamuju sejak tanggal 25-28 Januari 2021.
Puskesmas Sumarorong mengerahkan anggotanya sebanyak sepuluh orang dan bergabung di posko kesehatan TNI depan kantor Gubernur Sulbar Jalan Abd Malik Pattana Endeng, Kabupaten Mamuju.
Ke sepuluh personil tenaga medis Puskesmas Sumarorong dikerahkan ke lokasi bencana di Mamuju, empat orang bidan, satu orang farmasi, empat orang Perawat, dan satu sopir ambulance.
Kepala Puskesmas Sumarorong, Yustina Lolok, mengatakan aksi kemanusiaan relawan kesehatan Puskesmas Sumarorong dikerahkan ke lokasi gempa merupakan panggilan tugas selaku abdi negara dalam misi pelayanan medis.
“Sebelum kami (puskesmas) Sumarorong berangkat ke lokasi pasca agempa, kami terlebih dahulu koordinasi dengan pimpinan, yakni Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Mamasa,” kata Yustina di Mamuju, Jumat (29/1/2021).
Menurut dia, pimpinan memberi perintah agar pihak Puskesmas Sumarorong aktif menjalankan pelayanan medis di posko kesehatan selama tiga hari terhitung mulai tanggal (TMT) 15 sampai 28 Januari 2021.
“Puskesmas Sumarorong merupakan puskesmas terakhir menjadi relawan kesehatan, sebab tanggal 28 Januari 2021, posko kesehatan depan Kantor Gubernur Sulbardinyatakan telah selesai oleh pihak terkait,” tutur Yustina.
Ia menjelaskan, kami jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamasa dalam misi pelayanan medis bagi pengungsi korban gempa di Mamuju dinyatakan sudah selesai tanggal 28 Januari 2021, dan pelayanan medis selanjutnya diserahkan kepada TNI bekerjasama dengan Dinkes Provinsi Sulbar,” jelas Yustina.
Dirinya menyatakan, pihak Puskesmas Sumarorong tidak hanya bergerak berikan pelayanan kesehatan ditengah para pengungsi, namun kami juga membagikan sembako berupa beras, telur, obat-obatan bagi bayi dan anak anak, serta makanan tambahan intuk ibu hamil (biscuit).
“Bantuan sembako yang kami serahkan di beberapa titik pengungsian. Jumlahnya memang tidak seberapa, namun setidaknya dapat membantu pengungsi untuk meringankan beban mereka,” ujar Yustina.
Selain bantuan sembako langsung dari Puskesmas Sumarorong, Yustina juga di percaya oleh rekan-rekan alumni Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Fatimah Pare pare untuk menyerahkan bantuan solidaritas sesama alumni SPK Fatimah Pare pare yang rerdampak gempa di Mamuju.
“Penyeraahan bantuan solidaritas sesama alumni SPK Fatimah Pare pare disarlurkan di beberapa titik, seperti di Tampa Padang dan kota Kabupaten Mamuju,” terang Yustina.
Selain itu, kata Yustina, bantuan juga diserahkan di kantor sekertariat Jurnalis Online Indonesia (JOIN) DPW Sulawesi Barat diterima Langsung El Kamal selaku staf Sekertariat Join DPW Sulbar.
Ditanya soal kondisi kesehatan para pengungsi yang sempat di temui untuk berikan pelayanan medis, Yustina menyebutkan, sejak pelayanan medis di posko kesehatan oleh Puskesmas Sumarorong, para pengungsi datang memeriksakan rata-rata hanya keluhan kecil yang masih bersifat normal.
“Mereka para pengungsi datang memeriksakan diri ke posko kesehatan sepeti tekanan darah, diare, mual, ISPA, batuk dan demam ringan. Semoga para pengungsi tetap dalam kondisi baik. Kita juga berharap tidak ada lagi gempa susulan dan kehidupan warga Mamuju kembali normal,” imbuhnya. (AWT/Nis)
