Diduga Berafiliasi Dengan FPI, Ini Tanggapan Pengasuh Pondok Pesantren Saadatuddarain di Lombok Tengah

09 January 2021 01:04
Diduga Berafiliasi Dengan FPI, Ini Tanggapan Pengasuh Pondok Pesantren Saadatuddarain di Lombok Tengah
Pengasuh Ponpes Saadatuddara, TGB H Muhammad Izzi Muhsin (baju hijau) merupakan tokoh masyarakat dan sebagai ulama yang cukup terkenal di wilayah Kelurahan Leneng, Kecamatan, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. (Bayu A/Trans89.com)
.

LOMBOK TENGAH, TRANS89.COM – Pasca pembubaran organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Komunikasi dan Informatika, Jaksa Agung, Kapolri, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Lombok Tengah diduga berafilasi dengan FPI, yakni Ponpes Saadatuddarain.

Ponpes Saadatuddarai sendiri beralamatkan di Jalan Gajah Mada Lingkungan Wakan, Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pengasuh Ponpes Saadatuddara, Tuan Guru Besar (TGB) H Muhammad Izzi Muhsin (63) merupakan tokoh masyarakat dan sebagai ulama yang cukup terkenal di wilayah Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, dimana memiliki cukup banyak santri laki-laki dan perempuan yang mengikuti pendidikan Agama Islam di Ponpes Saadatuddarain.

TGB Muhammad Izzi Muhsin mengatakan, Ponpes Saadatuddarain yang diasuhnya pernah kedatangan tamu Ustad dari Yaman dan Mesir, selain itu juga pernah kedatangan anak menantu dari Habib Rizik Shihab, dikarenakan anaknya ada hubungan pertemanan sewaktu sama-sama sekolah di Mesir.

“Ponpes Saadatuddarain ini tidak ikut dalam aliran Nahdlatul Ulama (NU) maupun Nahdlatul Wathan (NW), dimana kegiatan di pondok kami murni mengajarkan tentang pendidikan agama dan umum, mulai tingkat TK, Madrasah Ibtidaiyah (SD), Tsanawiyah (SMP) hingga Aliyah (SAM),” kata TGB Izzi di kediamannya, Jumat (8/1/2021) malam.

Menurut dia, Ponpes yang dipimpinnya pernah di tuduh dan dicurigai berafiliasi dengan FPI oleh aparat kepolisian, dan tuduhan tersebut tidak benar, karena di Ponpes Saadatuddarain murni hanya mengajarkan pendidikan agama dan umum.

“Jadi tidak benar kalau Ponpes Saadatuddarain yang saya asuh ini berafiliasi dengan FPI,” tutur TGB Izzi.

Ia menjelaskan, saat deklarasi simpatisan FPI di Kota Mataram, beliau tidak mendapatkan undangan dan juga tidak ada perwakilan dari Ponpes-nya untuk menghadiri atau mewakili deklarasi tersebut.

“Dengan dibubarkanya ormas FPI tidak mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di Ponpes Saadatuddara ini,” jelas TGB Izzi.

Pantauan di lingkungan Ponpes Saadatuddarain tidak ada tulisan baliho, simbol simbol atau spanduk yang ada kaitannya dengan Ormas FPI sebagai bentuk dukungan terhadap Habib Rizik Shihab.

Selama ini juga, kegiatan TGB Izzi hanya nyeribu (tahlilan) di pondok pesantren maupun ditempat santri yang mengundangnya untuk acara tahlilan. (Bayu/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya