Menteri Pertanian Kunker Ke Kampar Sekaligus Peresmian Bio Cycle dan Pelepasan Ekspor Pakan
KAMPAR, TRANS89.COM – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo kunjungan kerja (kunker) dalam rangka peresmian bio cycle dan langsung menuju ke tempat pembesaran larva dan pelepasan ekspor komoditas di Desa Sungai Sei Putih Garuda Sakti kilometer (km) 18 Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (4/12/2020).
Hadir di giat tersebut, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Riau Yan Prana Jaya, Danrem 031 /Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Dandim 0313 Kampar Letkol Inf Leo Octavianus M Sinaga, Kapolres Kampar AKBP Kholid.
Sekedar dikeathui, bio cycle merupakan yang terbesar di Asia, dengan memanfaatkan limbah sawit yang diambil di wilayah Kabupaten Kampar. Hal ini yang tidak dimiliki oleh negara lain, Produk biocycle berupa pakan ikan, unggas, hewan, pupuk dan kosmetik, untuk produk ini di ekspor ke 18 negara.
Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto ucapkan terimakasih atas kunjungan Mentan dan rombongan, kami sangat mendukung keberadaan pabrik larva ini dengan memanfaatkan sumber bahan baku dari Kabupaten Kampar.
“Kami berharap dengan berdirinya pabrik ini akan memberikan peningkatan ekonomi bagi masyarakat setempat dan juga bagi Pemrintah Kaupaten (Pemkab) Kampar. Mudah-mudahan Kabupaten Kampar ini dapat terus menjadi daerah yang semakin berkembang,” ucap Catur.
Sekprov Riau, Yan Prana Jaya juga ucapkan terima kasih atas kunjungan dan dukungan Mentan terhadap pertanian di Riau, dimana hampir semua kebutuhan bahan pangan yang ada di Riau ini masih membutuhkan bahan dari luar daerah.
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus berupaya untuk meningkatkan akan ketersediaan pangan, dan beberapa program telah dilaksanakan seperti Riau bertani, pertanian lestari, perlindungan terhadap kawasan lahan pangan berkelanjutan,” ujar Yan.
Menurut dia, berbagai upaya dilakukan Pemprov Riau, seperti penerapan mekanisasi, pengembangan klaster menuju korporasi, pemanfaatan lahan, pemanfaatan lahan sawit untuk jagung, jaga kampung, program kegiatan ketahanan pangan serta pengembangan non beras.
“Upaya Riau bertani sudah mulai membuahkan hasil dengan meningkatnya hasil pertanian yang ada di wilayah Riau. Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung atas terlaksananya semua program yang telah di rencanakan ini,” tutur Yan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, apa yang kita lakukan saat ini merupakan suatau proses kecil dari hasil kemerdekaan yang kita peroleh dengan cara usaha atau kemampuan.
“Perlu penguatan terhadap penyediaan akan ketersediaan pangan, dan kami akan meminta komitmen dari gubernur dan bupati se-Provinsi Riau untuk membuat model terhadap pengelolaan pertanian,” kata SYL.
Ia menjelaskan, disinilah perlunya akselerasi pemerintah dalam mendukung program pertanian, dan untuk PT Biocycle Indo Riau ini untuk dapat memberdayakan masyarakat setempat, agar kita kuat dan didukung.
“Tidak ada akselerasi tanpa membawa rakyat, hal itu agar makin kuat, karena kekuatan ada di bawah,” jelas SYL.
Dirinya menyatakan, ini merupakan yang terbesar di Asia dengan tujuan ekspor ke 18 negara, dan tak dapat kita pungkiri ini untuk menuju kehidupan yang lebih baik dengan penggunaan limbah sawit sebagai bahan baku yang tidak ada di negara lain.
“Ini terbaik di dunia digunakan sebagai pakan ternak, kosmetik, dan pupuk yang baik. Kegiatan ini akan saya laporkan ke Bapak Presiden RI, bahwa ini adalah ide terbaik di dunia yang pernah kita miliki,” terang SYL. (Tony/Nis)
