Aksi Bela Nabi, Aliansi Pemuda Islam Paser Mengutuk Keras Kebebasan Demokrasi Presiden Perancis

06 November 2020 06:54
Aksi Bela Nabi, Aliansi Pemuda Islam Paser Mengutuk Keras Kebebasan Demokrasi Presiden Perancis
Aliansi Pemuda Islam Paser aksi damai dalam rangka bela Nabi dan seruan mengutuk omong kosong kebebasan demokrasi Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berlangsung di Simpang Lima Tugu Usuk Bulau dan kantor DPRD, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim. (Mas Ole/Trans89.com)
.

PASER, TRANS89.COM – Aksi damai Aliansi Pemuda Islam Paser (APIP) dipimpin Muhammad Yasri dalam rangka bela Nabi dan seruan mengutuk omong kosong kebebasan demokrasi Presiden Prrancis, Emmanuel Macron, berlangsung di Simpang Lima Tugu Usuk Bulau dan kantor DPRD, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (4/11/2020).

Massa aksi membawa spanduk bertuliskan, cinta Nabi cinta syariat, boikot produk Prancis, Macron will pay high price and Macron go to hell (Macron akan membayar harga tinggi dan Macron masuk neraka).

Orasi M Yasri mengatakan, kami mengutuk keras pernyaataan Presiden Prancis yang merendahkan agama Islam.

“Menuntut Presiden Perancis untuk meminta maaf kepada umat Islam di dunia, dan mengajak kepada umat Islam untuk membela Nabi dan memboikot seluruh produk Perancis,” kata Yasri.

Peserta aksi diterima Kabag Pasilitasi Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Paser, Zulkarnaen, menyampaikan bahwa seluruh anggota DPRD dan Sekwan Kabupaten Paser sedang dinas keluar daerah membahas tentang 3 Ranperda yang harus dituntaskan pada akhir tahun ini.

“Saya diberi mandat untuk menerima aspirasi dan akan kami teruskan sesuai dengan yang di inginkan oleh peserta aksi,” papar Zulkarnaen.

Yasri kemudian memberikan surat lembar kesepakatan yang ditandatangani oleh Fadlul Chaliq (Parmusi), Achmad Kausari (HMI), Andi Harahap (Relawan Indonesia), Muhammad Fadhlul Cholic (Pemuda Hidayatullah), Munadi Arif (Gema Keadilan), Fiqqi Razaqtana (Mujahid Muda Indonesia) dan Muhammad Yasri.

Isi lembaran tuntutan, kami Aliansi Pemuda Islam Paser sebagaimana bentuk pernyataan sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai statemen Presiden Perancis, Emmanuel Macron yang tidak menghiraukan dan menggubris sedikitpun peringatan umat islam sedunia, yang mana bersangkutan tetap saja angkuh dan sombong dengan memuji sikap mereka yang menjunjung tinggi kebebasan berekpresi yang sangat egoistic.

Komisi HAM PBB menyatakan penghinan dan pelecehan kepada Nabi Muhammad SAW bukanlah sebuah kebebasan berekpresi.

Aliansi Pemuda Islam Paser menyatakan sikap dan menghimbau kepada umat Islam Kabupaten Paser untuk memboikot semua produk yang berasal dari Perancis serta mendesak pemerintah daerah untuk melakukan tekanan mengenai hal di atas.

Mengecam dan menolak pernyataan yang disampaikan Presiden Perancis, Emmanuel Macron yang mengatakan bahwa Islam adalah agama yang kritis.

Mengecam dan menolak pernyataan yang disampaikan Presiden Perancis, Emmanuel Macron yang mengatakan bahwa Islam mengandung ajaran teroris dan ajaran yang tidak baik.

Mengecam Presiden Perancis, Emmanuel Macron atas pembolehan pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW dengan alasan kebebasan berekpresi.

Meminta pemerintah Indonesia untuk mendesak agar Presiden Perancis, Emmanuel Macron bertanggungjawab dan meminta maaf kepada seluruh umat Islam di dunia atas segala pernyataanya yang menimbulkan konflik dunia. (Dam/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya