Aliansi BEM Jambi Tolak Omnibus Law di DPRD Provinsi
JAMBI, TRANS89.COM – Ratusan massa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jambi dipimpin Indian, Arby dan Hari unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja di Simpang IV BI dan kantor DPRD Provinsi dan Gubernur Jambi di Kota Jambi, Kamis (8/10/2020).
Elemen yang tergabung dari, BEM Universitas Negeri Jambi (UNJA), BEM Universitas Batanghari Jambi (UNBARI), BEM Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, BEM Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Jambi, BEM STMIK Nurdin Hamzah Jambi, BEM Universitas Dinamika Bangsa Jambi, BEM STIKES Baiturrahim Jambi, BEM POLTEKKES Jami, BEM STIE Ikabama Jambi, BEM Politeknik Jambi, HMI Jambi, dan perwakilan gabungan pelajar.
Tuntutan massa aksi, Indian meminta pihak kepolisian untuk membebaskan kawan-kawan pelajar dan mahasiswa yang diamankan pasca pengrusakan kantor DPRD Kota Jambi dan 1 unit Mobil Toyota Calya milik warga sipil depan Pizza Hut Kota Jambi.
“Kami meminta pihak aparat kepolisian membebaskan kawan-kawan kami kami dan menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI,” pinta Indian.
Massa aksi diterima Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto, menyampaikan kami akan mendukung pergerakan rekan-rekan mahasiswa atas tuntutan terkait UU Omnibus Law yang disahkan oleh DPR RI.
“Saya bersedia menandatangani perjanjian yang akan dilakukan oleh mahasiswa bersama DPRD Provinsi Jambi menolak pengesahan UU Omnibus Law di wilayah Provinsi Jambi serta mengundang perwakilan mahasiswa untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan ini,” papar Edi.
Massa aksi tidak menerima penyampaian Ketua DPRD Provinsi Jambi dan terjadi keributan dengan melempari batu kearah kantor DPRD Provinsi Jambi, namun pihak kepolisian berhasil membubarkan massa aksi hingga sampai Air Mancur Bundaran Kantor Gubernur Jambi. (Ferry/Nis)
