Aksi Lanjutan Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Masyarakat Lingkar Tambang PT NHM Halmahera Utara

09 July 2020 01:46
Aksi Lanjutan Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Masyarakat Lingkar Tambang PT NHM Halmahera Utara
Aksi lanjutan Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Masyarakat Lingkar Tamban lakukan pemblokiran kendaraan angkutan logistik PT NHM dari Port Site Barnabas menuju PT NHM Gosowong, berlangsung di jalan poros trans Dusun Beringin, Desa Tabobo, Kecamatan Malifut, Kabupaten Halut, Malut. (Aripin/Trans89.com)
.

HALMAHERA UTARA, TRANS89.COM – Aksi lanjutan Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Masyarakat Lingkar Tambang dipimpin Marline Djurubasa dengan melakukan pemblokiran kendaraan angkutan logistik PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) dari Port Site Barnabas menuju PT NHM Gosowong.

Pemboikotan separuh badan jalan dengan barikade massa aksi menggunakan spanduk bertuliskan, Masyarakat Lingkar Tambang Menggugat, berlangsung di jalan poros trans Dusun Beringin, Desa Tabobo, Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Selasa (7/7/2020).

Aksi ini merupakan aksi lanjutan yang di laksanakan pada hari Senin 6 Juli 2020 di Front Gate PT NHM terkait petunjuk tekhnis (Juknis) yang dikeluarkan PT NHM melalui Sosial Performance Corporate Social Responsibility (CSR) PT NHM, dan kemudian tidak mendapat respon dari pihak PT NHM, sehingga berujung pada pemboikotan aktivitas logistik PT NHM.

Pernyataan sikap massa aksi, Marline Djurubasa mengatakan segera membuka laporan transparansi anggaran 1% untuk publik, sapus syarat batasan semester untuk bantuan pendidikan, dan segera bangun asrama mahasiswa di setiap kota studi.

“Kami meminta untuk di berikan hak dan jaminan kesejahteraan bagi buruh di masa pandemi Covid-19, berikan laporan terkait analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Jika tuntutan kami tidak direalisasikan, maka Kepala Teknik Tambang (KTT) harus mundur dari jabatannya,” kata Marline.

Orasi Rovin Djinimangale, menyampaikan kami hari ini kembali turun kejalan dalam rangka untuk menyuarakan seluruh asprirasi masyarakat lingkar tambang yang sudah cukup lama tertindas pihak PT NHM yakni sosial performance CSR.

“Kehadiran kami disini merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap pihak PT NHM yang telah mengeluarkan regulasi yang kemudian itu sangat mendiskriminasi kami sebagai masyarakat lingkar tambang,” papar Rovin.

Bahun menyebutkan, kehadiran kami untuk menyuarakan tentang persolan yang terjadi di lima kecamatan lingkar tambang yang dilakukan pihak PT NHM.

“Untuk itu, marilah kita bersatu untuk sama-sama menuntut yang menjadi hak kita sebagai masyarakat yang mendiami tanah ini,” sebut Bahun.

Ia menjelaskan, saat ini pihak PT NHM lagi-lagi tidak melihat persoalan yang terjadi di lima kecamatan lingkar tambang, dan kami sebagai masyarakat merasa di bohongi pihak PT NHM.

“Kami menuntut agar PT NHM untuk membangun asrama mahasiswa di setiap kota studi dan memberikan bantuan pendidikan tanpa batasan semesterpun, namun sampai saat ini tidak direalisasi. Ini artinya, pihak PT NHM tidak bisa mensejahterakan masyarakat khususnya mahasiswa di lima kecamatan lingkar tambang,” jelas Bahun.

Tak lama kemudian, 1 unit kendaraan logistik dikawal oleh petugas Pengamanan Obyek Vital (Obvit) dari Port Site melintas di Dusun Beringin, Desa Tabobo, dan langsung tahan massa aksi.

Kemudian sebagian mahasiswa berusaha memboikot dengan cara tidur di bawa kendaraan logistik, dengan alasan agar kendaraan logistik PT NHM tidak boleh melintas. 1 unit kendaraan logistik fuel truk kemudian diarahkan untuk kembali ke Port Site Barnabas. Massa aksi istrirahat dan tetap standby.

Kasat Sabhara Polres Halut, Iptu Ayup Patti bersama anggotanya tiba di lokasi massa aksi.

2 unit kendaraan logistik PT NHM dari Port Site Barnabas yang hendak ke PT NHM Gosowong dikawal oleh petugas Pengamanan Obvit yang akan melintasi Dusun Beringin. Dansaat bersamaan massa aksi langsung berlarian menuju ke jalan dan menduduki badan jalan dengan cara tidur ditengah jalan, dengan maksud agar kendaraan logistik tidak dapat melintas.

Kemudian pihak kepolisian berupaya untuk menghalau massa aksi agar tidak melakukan aksi yang membahayakan dirinya sendiri.

Pihak kepolisian mengarahkan 2 unit kendaraan logistik untuk bergerak maju, dan saat bersamaan mahasiswa berusaha membongkar barikade kepolisian, sehingga terjadi tarik menarik antar massa aksi dengan petugas kepolisian.

Pembubaran paksa dilakukan pihak kepolisian mendapat perlawanan massa aksi, sehingga nyaris terjadi bentrokan, namnun pihak kepolisian tetap melakukan pembongkaran palang jalan.

Pantauan dilapangan, sekitar pukul18.40 WIT, pihak kepolisian meninggalkan tempat aksi. Dan pukul 21.00 Wit, massa aksi masih bertahan di Dusun Beringin namun dalam keadaan aman. (Aripin/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya