Menteri PUPR Kunjungi Lokasi Tanah Longsor Jalan Poros Palopo-Toraja

29 June 2020 02:30
Menteri PUPR Kunjungi Lokasi Tanah Longsor Jalan Poros Palopo-Toraja
Menteri PUPR RI, Basuki Hadi Mulyono kunjungan memantau langsung lokasi bencana alam tanah longsor di Km 24 jalan poros Palopo-Toraja Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulsel. (Yudhi/Trans89.com)
.

PALOPO, TRANS89.COM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono kunjungan memantau langsung lokasi bencana alam tanah longsor di Kilometer (Km) 24 jalan poros Palopo-Toraja Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (28/6/2020).

Ikut mendampingi Menteri PUPR RI, Basuki Hadi Mulyono dalam kunjungan itu Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedi Rahadian, Dirjen Perservasi Jalan Wilayah II Kementrian PUPR Thomas Aden Setia Budi, dan Kepala Balai Besar Jalan Nasional Kementerian PUPR Muh Insal.

Sementara dari Forkopimda Walikota Palopo M Judas Amir, Ketua DPRD Palopo Huraini, Dandim 1403 Sawerigading Letkol Inf Gunawan, Kapolres Palopo AKBP Alfian Nurnas, Sekda Kota Palopo Firmanza.

Sebelumnya, pada Jumat 26 Juni sekitar pukul 17:35 WITA, wilayah di Kelurahan Battang Kota Palopo tepatnya Km 24 menuju Kabupaten Tana Toraja terjadi bencana alam tanah longsor sehingga membuat akses jalan lumpuh total.

Menteri PUPR RI, Basuki Hadi Mulyono mengatakan dalam waktu dekat di lokasi bencana alam tanah longsor Km 24 ini akan dibangun jembatan gantung sepanjang 120 meter sebagai jalan alternatif.

“Untuk pembangunan jangka panjang akan dibangun jembatan permanen sepanjang 60 meter dengan menggunakan dana dari APBN. Pembangunan jembatan akan dilaksanakan secepatnya.Dihimbau kepada warga yang terkena dampak bencana alam tanah longsor agar menggunakan akses jalan alternatif,” kata Menteri Basuki.

Menurut dia, perbaikan jalan permanen untuk pekerjaannya dari segala teknis tidak terlalu rumit, namun mencari jalan alternatifnya yang susah.

“Untuk pembangunan permanennya, membutuhkan waktu sekitar 3 bulan dan akan akan dimulai besok, sehingga untuk sementara akan dibangun jembatan gantung yang dapat diakses oleh masyarakat,” tutur Basuki.

Sementara Kepala Dinas (Kadis) PUPR Kota Palopo, Anshar Dachri, menyampaikan jembatan ini akan dilalui sementara bagi pengendara motor dan pejalan kaki.

“Bisa dikatakan jembatan darurat untuk pejalan kaki dan pengendara motor, belum bisa untuk dilalui mobil. Panjangnya sekitar 120 meter, anggarannya dari kementerian, kami belum tahu berapa nilainya,” papar Ansar.

Lanjut Ansar, bersama tim teknis, Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo akan melakukan rapat persiapan peninjauan struktur tanah dengan target pembangunan jembatan atau memungkinkan jalan permanen selama tiga bulan lamanya.

“Untuk jembatan permanen akan selesai dalam waktu tiga bulan. Kita akan cek bagaimana struktur tanah terlebih dahulu. Untuk sementara waktu jalur ke Toraja bisa melalui Kecamatan Bua,” tambahnya. (Yudhi/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya