Bentrokan Sesama Warga Suku Ifar Besar di Sentani Jayapura, Satu Orang Meninggal Dunia

12 June 2020 11:36
Bentrokan Sesama Warga Suku Ifar Besar di Sentani Jayapura, Satu Orang Meninggal Dunia
Keributan antara sesama Suku Ifar Besar akibat klaim tanah galian C Hawai, dimana keributan terjadi depan Hotel Suny Garden dan Lake Sentani, Jalan Raya Hawai-Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. (Panji S/Trans89.com)
.

JAYAPURA, TRANS89.COM – Keributan antara sesama Suku Ifar Besar antara Erik Yoku dan Niko Yoku dimana keduanya masih kerabat keluarga akibat klaim tanah galian C Hawai yang telah dijual Yan Yoku kepada Wempi Tolo.

Keributan terjadi depan Hotel Suny Garden dan Lake Sentani, Jalan Raya Hawai-Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (11/6/2020).

Kronologis kejadian, sekitar pukul 12.20 WIT, para pekerja yang bekerja di gunung tambang galian C Hawai milik Wempi Tolo didatangi Erik Yoku dan sejumlah masyarakat Ifar Besar dan menyampaikan agar berhenti melaksanakan aktivitas penambangan.

Para pekerja kemudian melaporkan hal tersebut kepada Niko Yoku atas kedatangan warga Suku Ifar Besar.

Tidak lama kemudian, Niko Yoku tiba di kantor tambang galian C William Holelo Yoku yang juga rumah Ondoafi (Kepala Suku) di Sentani untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Erik Yoku dan beberapa masyarakat Suku Ifar Besar tidak menerima penyampaian Niko Yoku, sehingga terjadi keributan dan pengerusakan kantor milik William Holelo Yoku serta kendaraan yang berada di lokasi tambang galian C.

Sementara Niko Yoku tidak menerima perlakuan Erik Yoku dan warga Suku Ifar Besar lainnya, sehingga terjadi aksi pengejaran dengan membawa senjata tajam (sajam) sampai di Jalan Raya Hawai Sentani dan akibatkan salah satu masyarakat yang terkena sajam.

Tak lama kemudian, Wakapolres Jayapura Kompol Zeth Salino didampingi Kapolsek Sentani AKP Lintong Simanjuntuk beserta personil Polres Jayapura tiba di tempat keajdian perkara (TKP).

Sementara warga yang terkena sajam dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari oleh aparat Polres Jayapura dengan menggunakan mobil patroli Polsek Sentani Kota.

Kedua belah kubu dapat diamankan oleh aparat Polres Jayapura dan melakukan koordinasi terhadap masing-masing kedua bela kubu agar permasalahan dapat diselesaikan denga cara kekeluargaan.

Akibat kejadian tersebut, satu orang terkena sajam berinisial Alfons Tukayo (23), alamat Kampung Yoka Distrik Heram, Kabupate Jayapura, meninggal dunia dengan luka bacokan sajam di bagian atas punggung dan dagu, serta luka memar akibat hantaman benda keras di bagian pelipis kanan dan bagian mulut.

Sementara kantor milik William Holelo Yoku/rumah Ondoafi alami kerusakan akibat lemparan batu, 1 motor jenis Honda Beat warna silver dengan nomor polisi (Nopol) PA 3945 RQ juga rusak berat.

Kapolres Jayapura, AKBP Victor Dean Mackbon membenarkan kejadian tersebut, mengatakan kejadian dipicu masalah tanah yang berujung pengeroyokan dan perusakan terhadap rumah milik Ondoafi (Kepala Suku) di Sentani.

“Kejadian terjadi saat sekelompok warga melakukan pengeroyokan dan perusakan rumah milik Ondoafi. Karena tidak terima rumah ondoafi dirusak, maka warga melakukan aksi balasan menggunakan alat tajam,” kata Kapolres Victor.

Menurut dia, bentrokan tersebut satu orang dinyatakan meninggal dunia akibat bacokan senjata tajam dan satu orang mengalami luka-luka karena dikeroyok, dimana ada dua korban dari masing-masing kubu.

“Satu korban meninggal dunia dan saat ini jenazah sementara berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk dilakukan penanganan medis. Sementara korban luka ditangani di RSUD Yowari,” tutur Victor.

Ia menyebutkan, untuk mencegah bentrok susulan, aparat kepolisian terus membangun komunikasi dengan tokoh adat dari kedua kelompok untuk menengakan massa dari kedua kubu.

“Kita melakukan pengamanan di TKP untuk mencegah bentrok susulan. Kita juga membangun komunikasi dengan tokoh adat dari kedua pihak agar bisa menenangkan massa agar tidak ada aksi balasan,” sebut Victor.

Lanjut Kapolres, saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap 2 orang yang terlibat dalam perusakan rumah dan penganiyaan, dimana ada 2 orang yang diperiksa terkait pengrusakan rumah dan penganiyaan, sementara penganiyaan yang menyebabkan korban meninggal dunia masih dalam penyelidikan.

“Kita himbau agar kejadian tadi siang cukup, tidak dilanjutkan lagi. Serahkan kepada kami untuk menyelesaikan persoalan ini. kalau ada yang melakukan upaya-upaya provokasi maka akan kita tindak” tambah Victor. (Panji/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya