Warga Ngade Tolak Asrama Haji Dijadikan Tempat Karantina Bagi Warga Baru Datang di Ternate

01 May 2020 02:23
Warga Ngade Tolak Asrama Haji Dijadikan Tempat Karantina Bagi Warga Baru Datang di Ternate
Aksi pemalangan jalan masyarakat Kelurahan Ngade di jalan masuk Asrama Haji, Kelurahan Ngade, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Malut. (Aripin/Trans89.com)
.

TERNATE, TRANS89.COM – Aksi pemalangan jalan masyarakat Kelurahan Ngade diikuti sekitar 70 orang dipimpin Ismed Alkatiri di jalan masuk Asrama Haji, Kelurahan Ngade, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Rabu (29/4/2020).

Unjuk rasa tersebut terkait penolakan penggunaan gedung Asrama Haji yang akan di gunakan sebagai transit awal untuk masyarakat pelaku perjalanan untuk memutus mata rantai covid-19 yang rencananya akan digunakan Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Provinsi Malut.

Tuntutan dan pernyataan sikap massa aksi, Ismed Alkatiri, mengatakan kami mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sebagai upaya melindungi masyarakat dari ancaman virus corona.

“Upaya pencegahan Covid-19 yang di lakukan harus menjamin kesehatan jasmani dan psikologis masyarakat, terutama penempatan orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantuan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) sesuai standar WHO dan di jamin oleh pemerintah, berdasarkan fakta empiris dan kajian ilmiah tentang epidemiologi,” kata Ismed.

Menurut dia, terkait informasi publik yang dilindungi Undang-Undang (UU) Komisi Informasi Publik (KIP), maka rencana penggunaan gedung Asrama Haji sebagai rumah singgah atau transit oleh warga pendatang dari zona merah haruslah jelas, sebab sejak tanggal 24 April 2020, pintu masuk melalui bandara dan pelabuhan sudah di tutup.

“Ini demi menjaga kondisi psikologis masyarakat dari dampak Covid-19, pemerintah hendaknya mempertimbangkan lokasi lain,” tutur Ismed.

Ia mengungkapkan, kami warga Kelurahan Ngade menolak dengan keras Asrama Haji jadi tempat transit awal untuk masyarakat pelaku perjalanan dan isolasi Covid-19.

“Kami masyarakat Kelurahan Ngade meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate beserta Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 untuk mempertimbangkan psikologis masyarakat Kelurahan Ngade,” ungkap Ismed.

Massa kemudian lakukan pertemuan dengan pihak terkait depan Kantor Lurah Ngade, Ismed Alkatiri, menyebutkan kami warga Kelurahan Ngade menolak dengan keras Asrama Haji jadi tempat transit awal untuk masyarakat pelaku perjalanan dan isolasi Covid-19.

“Dengan ini kami menyatakan menolak Asrama Haji di jadikan tempat transit dan isolasi Covid-19,” sebut Ismed.

Tangapan staf Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Nasarudin, menyampaikan pemerintah rencananya akan menjadikan gedung Asrama Haji tempat lokasi karantina yang cuman menampung masyarakat Malut yang datang dari luar daerah, dan apabila sudah ada transportasi sesuai alamat yang dituju, maka yang di karantina akan di pulangkan.

“Telah kita ketahui bersama, virus corona ini bisa menular ke orang lain melalui percikan ludah atau percikan cairan yang dikeluarkan saat batuk atau bersin, maka dari itu, masyarakat dihimbau pakai masker dan mengatur jarak,” papar Nasarudin. (Aripin/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya