Tak Mau Kecolongan, Puskesmas Messawa Perketat Pemeriksaan di Posko Terpadu Pengawasan Covid-19 Perbatasan Mamasa-Polman

22 April 2020 21:41
Tak Mau Kecolongan, Puskesmas Messawa Perketat Pemeriksaan di Posko Terpadu Pengawasan Covid-19 Perbatasan Mamasa-Polman
Kepala Puskesmas Messawa, Chistian bersama tim medis di Posko Pengawasan Terpadu Covid-19 di Pasapa' Desa Matande, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa-Polman, Sulbar. (Andi Waris Tala/Trans89.com)
.

MAMASA, TRANS89.COM – Puskesmas Messawa merupakan garda terdepan dalam penanganan dan pencegahan corona virus disease (Covid-19). Pasalnya, wilayah kerja Puskesmas Messawa berada tepat di perbatasan Kabupaten Mamasa-Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).

Selain berada di perbatasan Kabupaten Polman, Puskesmas Messawa juga merupakan pintu gerbang saat memasuki wilayah Kabupaten Mamasa.

Kepala Puskesmas Messawa, Chistian, mengatakan dalam penanganan Covid-19 ini, tim medis Puskesmas Messawa benar-benar bekerja ekstra keras dan tidak boleh lengah.

“Jika kita lengah sedikit saja, maka Posko Terpadu Pengawasan Covid-19 di Desa Matande perbatasan Kabupaten Mamasa-Polman sangat berpotensi menjadi jalur penyebaran virus corona yang lagi mewabah di seantero dunia,” kata Chistian kepada awak media di Mamasa, Selasa (21/4/20).

Alasan Chistian, Posko Terpadu Pengawasan Covid-19 di perbatasan Kabupaten Mamasa-Polman itu rawan menjadi jalur penyebaran virus corona, sebab posko perbatasan ini adalah jalur perlintasan utama untuk memasuki wilayah Kabupaten Mamasa dari segala penjuru.

“Olehnya itu, kami benar-benar memperketat proses pemeriksaan di Posko Pengawasan Terpadu Covid-19 di Pasapa’ Desa Matande, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa,” ujar Chistian.

Menurut dia, selain pemeriksaan terhadap pelintas, KTP juga di perketat, nomor polisi (Nopol) kendaraan juga di data satu persatu untuk lebih mempermudah proses komunikasi sesama puskesmas serta Posko Induk Percepatan Penanganan Covid-19 Mamasa dalam upaya pengecekan pelintas ketika ada yang mencurigakan sekaitan dengan pencegahan penyebaran Covid-19 ini.

“Pemeriksaan ini semakin di perketat berawal dari adanya pelintas yang mencoba menyembunyikan identitas dan menyembunyikan riwayat perjalanan pelintas. Kadang ada pelintas yang tidak jujur menyebut daerah asal ketika memasuki Kabupaten Mamasa,” tutur Chistian.

Ia menjelaskan, sejak mewabahnya virus corona di berbagai daerah, Posko Terpadu Pengawasan Covid-19 di perbatasan Kabupaten Mamasa-Polman ini sudah satu bulan beroperasi, sehingga para medis di Puskesmas Messawa siang dan malam tanpa henti melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelintas.

“Puji Tuhan, sampai saat ini Mamasa masih dinyatakan nol dari gejala atau tanda-tanda corona,” jelas Chistian.

Dirinya menyampaikan, data yang di dapatkan di Posko Pengawasan Terpadu Covid-19 di perbatasan Kabupaten Mamasa-Polman pertanggal 21 April 2020 mulai Pukul 08:00 WITA sampai pukul 21:00 WITA, yang sedang dalam pemantauan epidemiologi (PE) sebanyak 37 pelintas, yakni Kota Makassar 17 orang, Kota Manado 5 orang, Kabupaten Wajo 6 orang, Kabupaten Pinrang 4 orang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) 3 orang, Kabupaten Polman 2 orang.

“Untuk sementara ,sejak beroperasinya Posko Pengawasan Terpadu Covid-19 di perbatasan Kabupaten Mamasa-Polman, pelintas yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) nihil,” papar Chistian.

Chistian menyebutkan, walaupun Kabupaten Mamasa masih dinyatakan masih zona hijau, kita tidak boleh lengah, justru status zona hijau untuk Kabupaten Mamasa ini kita jadikan motivasi dan semangat untuk lebih giat dan memperketat pemeriksaan di perbatasan.

“Kami tidak mau kebobolan. Untuk itu, kami mengharapkan kerjasama seluruh pihak agar Mamasa tetap dalam kondisi baik sampai corona ini dinyatakan aman,” sebutnya.

Chistian mengungkapkan, buat seluruh masyarakat di wilayah kerja maupun di luar wilayah kerja Puskesmas Messawa, agar tidak sungkan melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika mengalami batuk, demam, panas, tenggorokan perih dan lain-lain.

“Semoga Covid-19 ini segera berlalu agar semuanya kembali seperti semula untuk beraktivitas,” ungkapnya.

Cristian juga apresiasi kepada segenap personil Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang bekerja siang malam dalam melakukan pengawasan dan pencerahan seperti TNI, Polri, Satpol PP, Perhubungan, BPBD Mamasa dan seluruh pihak terkait serta masyarakat.

“Untuk mengetahui prosedur penanganan Covid-19 se-Kabupaten Mamasa, silahkan ke Posko Induk Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mamasa di aula Rujab Bupati Mamasa,” urai Chistian.

Lanjut Chistian, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa bersama segenap pihak terkait yang terlibat penanganan Covid-19, sedang melakukan sosialisasi pembatasan pelintas yang akan memasuki wilayah Kabupaten Mamasa.

“Bagi para pelintas, jangan kaget ketika mulai minggu depan, Posko Terpadu Pengawasan Covid-19 di perbatasan Kabupaten Mamasa-Polman berdasarkan kesepakatan Forum Musyawarah Pimpinan Daerah (Forkopimda) memberlakukan pembatasan bagi pelintas dari luar yang akan memasuki daerah Kabupaten Mamasa,” tambahnya. (AWT/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya