Menko PMK Hadiri Tabligh Akbar Yang Digelar Muhammadiyah Kota Malang

29 December 2019 17:56
Menko PMK Hadiri Tabligh Akbar Yang Digelar Muhammadiyah Kota Malang
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang gelar Tabligh Akbar di Masjid Al Ikhlas, Jalan Raya Langsep, Kelurahan Bareng, Kota Malang, Jatim. (Awin D/Trans89.com)
.

MALANG, TRANS89.COM – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang gelar Tabligh Akbar dengan tema, ‘memperkokoh peran Muhammadiyah dalam mencerdaskan bangsa’, dihadiri sekitar 1000 orang jamaah di Masjid Al Ikhlas, Jalan Raya Langsep, Kelurahan Bareng, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), Minggu (29/12/2019).

Laporan Ketua Yayasan Masjid Al Iklash, Abdullah Said mengatakan, kami dari Ketua Yayasan Masjid Al-Ikhlas menyampaikan ahlan wa sahlan, selamat datang di rumah Allah di Masjid Al-Ikhlas.

“Mudah-mudahan Masjid Al Ikhlas ini bisa dikenal oleh Umat Islam dan Masjid ini bebas siapa yang mau melaksanakan kegiatan apapun, asalkan sesuai dengan tuntunan Alquran dan Hadis, Insya Allah kita ijinkan, kata Abdullah.

Ia mengucapkan Alhamdulillah banyak kegiatan di sini, hampir tiap Sabtu dan Ahad ada pengajian. Kami sampaikan, sudah 3 bulan ini khususnya pemuda di Malang, kami melakukan program yaitu pondok pesantren (Ponpes) Sabtu Ahad.

“Itu meneruskan waktu Pak Muhajir jadi Menteri Pendidikan dengan tujuan biar kalau Sabtu tidak keluyuran ke mana-mana Kami selaku Ketua Yayasan, jika sekiranya ada fasilitas atau sesuatu yang kurang berkenan mohon maaf yang sebesar-besarnya, tapi kalau ada sarana prasarana yang barangkali kurang untuk menyumbangkan, kami siap untuk menerimanya,” ucap Abdullah.

Sambutan Ketua Pimpinan Daerah Muyammadiyah (PDM) Kota Malang, Abdul Haris menjelaskan, tujuan Tablikh Akbar ini adalah untuk perkokoh silaturahim diantara kita, agar kita saling kenal, saling mengingatkan, saling bertukar pengalaman aktivitas, saling menyemangati di antara kita, dalam rangka untuk bersama-sama mengemban amanah kita menjalankan dakwah Islam di kalangan masyarakat di sekitar kita.

“Alhamdulillah, dengan adanya kegiatan semacam ini, kita semakin mengenal antara satu dengan yang lain, kita saling bisa mengoreksi, evaluasi tentang apa yang selama ini sudah kita lakukan bersama di dalam mengemban amanah,” jelas Haris.

Ia menyebutkan, perlu kami sampaikan bahwa saat ini PDM Kota Malang sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengemban amanah yang diberikan oleh Bapak dan Ibu semua membawa Muhammadiyah ini menjadi lebih maju meningkatkan peran Muhammadiyah di kota Malang yang menjadi lebih kuat, lebih baik jalinan silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

“Yang kita lakukan adalah ukhuwah dan jalinan silaturahim dengan berbagai pihak berjalan dengan baik dengan Pak Walikota bisa berjalan dengan baik. Kita saling mengisi antara satu dengan yang lain, dengan ormas yang lain, kita juga bisa bekerjasama dengan baik dan kita bisa menunjukkan peran Muhammadiyah, misalnya di FKUB, MUI dan gerakan-gerakan yang lain, jaringan kita dengan Forkopimda juga berjalan dengan baik, begitu juga dengan seluruh masyarakat Muhammadiyah yang ada di Kota Malang,” sebut Haris.

Dirinya mengucapkan Alhamdulillah, sedikit demi sedikit berapa hal bisa kita lakukan, mulai pembenahan organisasi sampai mencoba untuk meningkatkan beberapa pengembangunan yang bisa menopang jalannya dakwah di Kota Malang. Alhamdulillah, saat ini kita sudah bebaskan tanah yang ada disebelah kiri Masjid, yang ada di sebelah kiri PDM, ya Kantor PDM itu ada tanah kosong. Alhamdulillah sudah bisa kita bebaskan dan rencananya nanti akan kita kembangkan untuk kemakmuran Masjid dan pusat dakwah Muhammadiyah.

“Upaya kita untuk memperkokoh peran Muhammadiyah dalam mencerdaskan bangsa ini yang Insya Allah nanti akan dikupas panjang lebar oleh Bapak kita Profesor DR Muhajir Effendi yang memang saat ini diberi tugas oleh pemerintah dalam rangka penguatan sumber daya manusia (SDM),” ucap Haris.

Sambutan Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, kita disini dalam rangka untuk menguatkan perjanjian kita dan mengingatkan apa yang dulu kita sampaikan di hadapan Allah.

“Mudah-mudahan kita selalu dalam bingkai ridho-Nya, mudah-mudahan apa yang saat ini kita lakukan dicatat oleh Allah sebagai amal kebajikan kita semua sholatu wassalamu ala dinil Islam Muhammad SAW,” kata Sutiaji.

Dirinya mengucapkan kepara bapak ibu dan saudara sekalian, atas nama Pemkot Malang mengucapkan ribuan terimakasih dimana tema kali ini di Tabligh Akbar yang ke-9 adalah meneguhkan dan mengukuhkan kembali Muhammadiyah dalam mencerdaskan bangsa.

“Urusan mencerdaskan bangsa, saya kira ini ada urusan Muhammadiyah lembaga pendidikan yang tertinggi dan terbanyak secara formal dan non formal adalah Muhammadiyah, maka harus kita kokohkan terus-menerus,” ucap Sutiaji.

Ia menuturkan, dirinya tadi berbincang dengan Pak Menteri, sesungguhnya beliau telah membuat terobosan yang luar biasa dalam dekade 3 tahunan kemarin, sistem zonasi sudah kuat dirinya bertubi-tubi dapat protes dari masyarakat dan DPR ketika itu, tapi dirinya sampaikan bahwa ide cerdas justru adalah sistem zonasi, karena di sistem zonasi itu, satu, bisa mengurai kemacetan pendistribusian ekonomi dan yang tidak kalah pentingnya adalah memandang dari sisi jernih bahwa anak-anak kita ini Insya Allah sudah dibekali oleh Allah SWT menjadi orang-orang yang sukses, tidak pernah memandang itu, anak orang miskin, anak orang yang tidak mampu, anak orang yang mampu dalam status sosial, apapun sistem zonasi memberikan ruang yang bebas kepada tumbuh kembangnya anak dan karakter anak.

“Maka saya titip di Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Kemanusiaan (PMK), karena pendidikan ini masih dalam wilayah beliau harus terus-menerus kita kuatkan dan disana jalur prestasi, pendidikan itu dinilai berjenjang pada pendidikan itu adalah proses,” tutur Sutiaji.

Sutiaji menyampaikan, terkaitan dengan masalah pendidikan hari ini, kita berpikir hari ini tema yang diangkat adalah masalah kecerdasan. Harapan kami yang kecerdasan ini adalah keterpaduan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual. Kalau bicara kecerdasan intelektual kita, sudah sering saya sampaikan bahwa Rasulullah SAW diutus dulu pertama mendapatkan Wahyu, itu kan tidak cerdas bahasanya kan Iqro, Rasulullah menjawab maaf saya tidak bisa membaca, tapi kenapa Allah menjadikan Baginda Rasulullah SAW dengan sifatnya ada kecerdasan, maknanya kecerdasan buatan dan kecerdasan intelektual saja, tapi lebih dari itu adalah keterpaduan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual,”

“KH Ahmad Dahlan yang luar biasa memberikan contoh-contoh baik, adakah Ahmad Dahlan yang tumbuh saat ini ,yang nilai perjuangannya luar biasa. Mudah-mudahan itu dari Malang untuk Indonesia dan dunia muncul, karena sesungguhnya di keluarga kata Rasulullah baiti jannati, rumahku surgaku,” papar Sutiaji.

Tausyiah oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemeko PMK), Muhajir Effendy mengatakan tentang apa peran Muhammadiyah dalam mencerdaskan bangsa dan sangat lua dan jarang dibahas oleh Muhammadiyah yaitu mencerdaskan ekonomi bangsa.

“Bagaimana Muhammadiyah ini ikut ambil bagian dalam mencerdaskan ekonomi bangsa, karena ekonomi kita ini nggak kerja cerdas, kita selalu tertinggal dan kita harus mengejar ketertinggalan itu. Sebelumnya saya mohon maaf, sekarang sudah tidak lagi Mendikbud pindah tempat yaitu menjadi Menko PMK. PMK itu bukan pemadam kebakaran, itu Menko PMK,” kata Muhajir.

Ia menjelaskan, PMK dulu namanya Kesejahteraan Rakyat (Kesra), dulu Menko Kesra, sekarang dirubah Menko PMK membawa membawa imam, koordinator 6 kementerian ditambah 13 lembaga termasuk perencanaan keluarga berencana, kemudian BPJS yang sekarang ribut, itu juga urusan di bawah koordinasi kami, bayar BPJS kesehatan maupun tenaga kerja.

“Selama ini saya hanya mempimpin 1 Kementerian, kemudian menjadi 6 Kementerian, jadi sangat kompleks sekali yang saya pimpin. Saya gembira kebudayaan jadi saling memberi antara pemerintah. Saya memang waktu menjadi Menteri ini juga salah satu pertimbangannya Presiden memilih orang Muhammadiyah. Alquran ada dua, yaitu alam raya dan alam diri sendiri, itulah budaya sumber budaya,” jelas Muhajir.

Lanjut Menko PMK, usia orang Indonesia rata rata umur 71 tahun, maka bersyukurlah orang yg dikarunia usia lebih.

“Sejak awal didirikan organisasi Muhammadiyah oleh pendirinya KH Ahmad Dahlan sampai dengan sekarang, Muhammadiyah sudah berkomitmen untuk memajukan peradaban bangsa Indonesia. Mari kita sebagai warga Muhamadiyah untuk menjaga komitmen pendiri Muhammadiyah,” imbuh Muhajir. (Awin/Nis)

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya