SPBU di Sumarorong Lebih Aktif Layani Jerigen Daripada Kendaraan, Harga Premium Rp8.000 Hingga Rp10.000

19 October 2019 07:38
SPBU di Sumarorong Lebih Aktif Layani Jerigen Daripada Kendaraan, Harga Premium Rp8.000 Hingga Rp10.000
Aktivitas di SPBU 74.914.03 yang terletak di Jalan Poros Sumarorong-Mamasa, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulbar. (Andi Waris Tala/Trans89.com)
.

MAMASA, TRANS89.COM – Aktivitas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 74.914.03 yang terletak di Jalan Poros Sumarorong-Mamasa, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), di soroti warga.

Pasalnya, SPBU Sumarorong tidak konsisten menjalankan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium kepada warga.

Pantauan di lokasi, aktivitas karyawan SPBU Sumarorong tak kenal siang dan malam melayani pengisian jerigen.

Akibat pengisian jerigen oleh pihak pengelola SPBU tidak dibatasi, maka kendaraan yang melintas serta masyarakat sekitar tidak kebahagian BBM premium.

SPBU Sumarorong lebih banyak melayani para pedagang yang datang dari luar Sumarorong ketimbang pelayanan kepada kendaraan yang melintas dari arah Mamasa ke Polewali demikian juga sebaliknya dan membuat warga kesal melihat ulah pengelola SPBU.

Kekesalan warga muncul karena pengelola SPBU, karena saat warga hendak mengisi kendaraan mereka, BBM habis.

“Setiap kami mau isi tangki motor dengan BBM premium selalu habis,” cetus warga sekitar.

Wargapun menceritakan kronologis timbulnya rasa kesal mereka. Menurut warga, setiap hari karyawan SPBU sumarorong beralasan premium habis.

Padahal pada malam hari sekitar pukul 00:00 Wita atau pukul 01:00 Wita, karyawan SPBU nampak melakukan pengisian jerigen yang sudah disusun rapih diatas mobil.

Pengisian jerigen pada malam hari rutin dilakukan dengan cara mematikan lampu di area SPBU, agar tidak terlalu nampak dari Luar.

Khusus malam Kamis dan Minggu, kata Warga yang minta identitasnya tidak ditulis menyampaikan, premium di malam Kamis dan Minggu seluruhnya di berikan ke pedagang, sehingga keesokan harinya SPBU hanya melayani pengisian BBM jenis pertalite.

Sekedar diketahui BBM jenis premium (Bensin) seharga Rp6.450/liter, namun pengelola hanya memikirkan keuntungan di jual ke pedagang Rp6.800/liter.

Dengan adanya praktek seperti ini oknum pengelola SPBU Sumarorong, mengakibatkan masyarakat kurang mampu membeli BBM premium di pengecer seharga Rp8.000/liter atau perbotol bahkan ada pengecer yang menjual BBM premium Rp10.000/liter atau perbotolnya.

BBM jenis premium di SPBU Sumarorong kadang diangkut keluar Sumarorong seperti ke Mamasa, Mambi, Messawa, Pana’, Nosu, Tabang bahkan keluar daerah Mamasa yakni ke Polewali Mandar (Polman).

Hal yang paling menarik dan menimbulkan tanda tanya warga, karena pihak Kepolisian tidak melakukan tindakan terhadap ulah oknum pengelola SPBU Sumarorong termasuk pemerintah setempat dengan keluhan warganya.

Penglolah SPBU Sumarrorong, Irfan yang hendak di konfirmasi tidak berada ditempat.

“Pak irfan tidak ada pak, coba tanyakan ke Darwis,” kata karyawan SPBU Sumarorong.

Darwis, salah seorang kepercayaan pengelola SPBU menjelaskan, memang disini aktif pengisian jerigen oleh pengecer.

“Pengecer yang aktif mengambil BBM jenis Premium di sini terbagi atas tiga kelompok. Tiap kelompok masing-masing beranggotakan 7 sampai 8 orang. Proses pengisian jergien kepada kelompok di lakukan secara bergilir,” jelas Darwis, Jumat (18/10/2019).

Menyikapi permasalahan tersebut, warga sekitar mengharapkan adanya perubahan sistem pelayanan di SPBU Sumarorong, dengan cara di prioritaskan kendaraan yang lalu lalang pada siang dan malam hari.

Selain itu, masyarakat juga mengharapkan adanya tindakan nyata dari pihak Kepolisian jika SPBU Sumarorong tetap menjalankan aktivitas pengisian jerigen kepada pedagang. (AWT/Nis)

 

Trans89.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya